Senin 23 Oct 2023 21:18 WIB

Jatuh Bangun Wiraswasta Asal Bekasi Ini Memotivasi Dirinya Berjuang di Jalur Politik 

Pengabdian ke masyarakat jadi misi Surya Hadipermana jihad di politik

Pengabdian ke masyarakat jadi misi Surya Hadipermana jihad di politik
Foto: Dok Istimewa
Pengabdian ke masyarakat jadi misi Surya Hadipermana jihad di politik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pengabdian merupakan kunci dari perjuangan Surya Hadipermana berjihad di jalan politik. 

Dia adalah salah satu orang yang mendapat dorongan kuat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk ikut berpartisipasi dalam kontestasi Pemilihan Umum Legeslatif 2024 mendatang. 

Baca Juga

Surya maju di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok untuk calon legislatif DPR RI dan telah terdaftar dalam DPC yang diumumkan oleh KPU.

Sebagai orang yang sejak kecil hingga dewasa menghabiskan waktu di Kota Bekasi dan kemudian berkarir dan menjadi warga Kota Depok, Surya paham betul dengan lingkungan dan kondisi khususnya masyarakat kedua kota tersebut dan masyarakat Indonesia pada umumnya yang perlu diperjuangkan. 

Menurut pria alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini, saat ini masih banyak kemompok masyarakat yang untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal saja masih sulit. 

Harusnya kebutuhan minimum yang dibutuhkan setiap orang untuk hidup bisa diperoleh dengan cara yang ringan. 

“Saya ingin melakukan suatu upaya yang bisa dilakukan oleh seorang anggota legislatif bagaimana supaya masyarakat itu bisa memenuhi kebutahan minimalnya dengan ringan.” kata dia saat berbincang dengan media, Senin (23/10/2023).  

Dia menyebut, misalnya untuk mendapatkan tempat tinggal saja sangat mahal. Harusnya negara bisa membebaskan tanah yang dibangun untuk kawasan perumahan rakyat sehingga rakyat hanya membayar bangunan saja.

Menurut dia, cara yang bisa dilakukan adalah Negara harus menjadikan pembagunan rumah rakyat sebagai salah satu proyek stategis nasional sehingga pemerintah akan membebaskan tanah yang akan dibangun rumah rakyat sebagai tanah subsidi dengan harga tanah nihil sehingga rakyat dapat membeli rumah dengan super murah.  

Bagi pria pemilik usaha travel ternama di kawasan Jabodetabek ini, suara atau aspirasi masyarakat kerap dia dengar saat melakukan kegiatan sosial yang rutin dia lakukan di tengah masyarakat. 

Surya selalu menyisihkan sebagian rezeki yang diperoleh dalam usahanya untuk berbagi kepada sesama terutama anak-anak yatim janda-janda yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. 

Selain usaha transportasi, sebagai layaknya manusia dewasa dalam hal mencari nafkah, pria jebolan SMAN 1 Bekasi ini juga diamanahi sebagai seorang pengusaha di bidang properti di kawasan Jabodetabek. 

Dengan aktivitas kedua bidang usahanya tersebut, dia bergaul menjalani kehidupan dan sangat paham dengan masyarakat khususnya di Kota Bekasi dan Depok. Pencapaiannya saat ini tak lantas menjauhkan surya dalam pergaulan di masyarakat. 

Baca juga: Secarik Alquran Bertuliskan Ayat As-Saffat Ditemukan di Puing Masjid Gaza, Ini Tafsirnya

Dalam perjalanan hidupnya dia pernah mengalami kesulitan yang hampir mengandaskan pendidikannya saat menjadi mahasiswa UI. Dengan kesabaran dan keuletannya akhirnya dia berhasil menyandang gelar sarjana dengan biaya dari hasil menjadi penjaga perpustakaan dan mahasiswa pengawas ujian.

Dengan pengalaman hidupnya tersebut, Surya ingin sekali mewujudkan keinginannya meringankan beban rakyat. Dan perjalanannya menjadi seorang legeslatif ini akan menjadi ladang pengabdiannya sebagai warga negara.

“Di dunia politik saya tidak melihat ladang pengabdian itu suatu hal yang bersih atau kotor, karena semuanya akan tergantung dari pribadi dan niat kita. Apapun yang kita jalani kalua dilakukan dengan salah ya hasilnya akan salah. Tetapi sebaliknya kalau dijalankan dengan baik akan baik juga hasilnya bagi masyarakat,” kata dia.     

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement