REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Pemerintah Israel mengatakan akan melakukan segala upaya untuk membebaskan warganya yang disandera Hamas di Jalur Gaza. Tel Aviv menuduh Hamas tak memenuhi kebutuhan dasar para sandera. Tudingan itu berbeda dengan keterangan dua warga Israel yang baru saja dibebaskan Hamas.
“Banyak korban penculikan (Hamas) membutuhkan bantuan medis dan pengobatan serta ditahan tanpa hak-hak dasar mereka dan sepenuhnya melanggar hukum internasional sehingga membahayakan nyawa mereka,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Israel dalam sebuah pernyataan, Selasa (24/10/2023) lalu, dikutip laman Al Arabiya.
Kemenlu Israel menuntut agar Komite Palang Merah Internasional (ICRC) diizinkan mengunjungi orang-orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza. Tel Aviv meminta ICRC memberikan obat-obatan dan perawatan medis kepada mereka.
“Meskipun Hamas telah membebaskan dua warga sipil AS, mereka masih menahan ratusan korban penculikan lainnya tanpa memberikan informasi apa pun mengenai kondisi mereka,” kata Kemenlu Israel.