Kamis 26 Oct 2023 17:45 WIB

Bima Arya tak Tahu Ada Pembangunan Toilet Sekolah Rp 200 Juta

Sisdik menugaskan konsultan pengawas untuk mengawasi di lapangan secara real time.  

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku tidak mengetahui ada pembangunan toilet SMP negeri senilai Rp 200 juta. Namun ia meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor untuk mengawasi pembangunan toilet ratusan juta rupiah itu.

Diketahui, toilet senilai Rp 200 juta ini dibangun Disdik Kota Bogor di SMPN 9 Bogor dan SMPN 17 Bogor. Toilet di dua sekolah itu dibangun dengan konsep arsitektur ikonik dan berintegrasi dengan penataan lingkungan.

“Saya nggak tahu ya (ada pembangunan toilet Rp 200 juta), saya nggak tahu. Saya minta Disdik cek saja,” kata Bima Arya, Kamis (26/10/2023).

Bima Arya pun menegaskan, agar tidak ada pembangunan yang berlebihan. Namun, tidak menjadi masalah apabila toilet tersebut memang diperlukan.

“Pada intinya begini, jangan terlalu berlebihan. Kalau diperlukan nggak apa-apa, tapi kalau berlebihan akan saya koreksi,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disdik Kota Bogor Sultodi Mahbub mengatakan, pihaknya telah menugaskan konsultan pengawas untuk mengawasi di lapangan secara real time. Sebab, menurutnya Disdik bukan merupakan dinas teknis

“Kalau permasalahan di lapangan pasti ada. Tapi itu persetujuan kita di lapangan strategisnya gimana. Jadi kalau teknis, itu ada konsultan pengawas yang ditugaskan oleh kita,” jelasnya.

Di samping itu, kata dia, kegiatan pembangunan toilet senilai Rp 200 juta ini sudah ada dan terinformasikan di Rencana Umum Pengadaan (RUP) sudah masuk, sudah terinformasikan. Menurut Sultodi, pembangunan toilet berkonsep modern dan kekinian ini baru pertama kali dibangun di sekolah negeri Kota Bogor.

Di mana, dikatakan Sultodi, Disdik Kota Bogor terinspirasi dari toilet sekolah negeri yang ada di Surabaya, Jawa Timur. Konsep itu ditiru oleh Disdik dengan tujuan perbaikan kondisi toilet sekolah. 

“Nggak apa-apa kan meniru untuk perbaikan. Karena permasalahan di kita, kondisi toilet di kita kondisinya harus diperbaiki. Kondisinya seperti itu,” ucapnya.

Meski demikian, Sultodi tak memungkiri konsep baru ini belum bisa mencapai sempurna. Namun, Disdik Kota Bogor sudah berupaya menghadirkan toilet yang baik sebagai langkah awal.

“Ini awal kami juga untuk memberikan atau menghadirkan yang terbaik. Tapi bukan kesempurnaan, ini langkah awal. Pasti ada satu hal baru yang memang semua juga baru, jadi perlu terpublikasikan,” kata dia.

Diketahui, Disdik Kota Bogor tengah membangun toilet baru di SMPN 9 dan SMPN 17 Bogor, dengan nilai anggaran masing-masing Rp 200 juta. Toilet ini dibangun dengan konsep arsitektur ikonik dan berintegrasi dengan penataan lingkungan.

Sultodi mengatakan, dengan konsep arsitektur ikonik yang kekinian ini, akan menghilangkan mindset toilet yang kumuh dan kotor. Selain itu, toilet ini akan berintegrasi dengan penataan lingkungan.

“Berangkat dari sini, mindset toilet kotor dan jorok itu ditinggalkan. Kita membangun toilet dengan kondisi zaman kekinian. Sejalan dengan Kota Bogor ramah lingkungan, kami terapkan septic tank biofil/ biofilter bukan konvensional,” kata Sultodi beberapa waktu lalu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement