Jumat 27 Oct 2023 02:00 WIB

Laba Tumbuh Melesat, BRI Perkuat Pencadangan

Torehan tersebut tak membuat perusahaan lengah dalam mengantisipasi ketidakpastian.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Direktur Utama BRI Sunarso.
Foto: Bank BRI
Direktur Utama BRI Sunarso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memiliki strategi dalam menjaga laju pertumbuhan perusahaan. Kinerja BRI hingga kuartal III 2023 cemerlang dengan peningkatan laba bersih sebesar 12,47 persen per September 2023 menjadi Rp 44,21 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 39,31 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, torehan positif tersebut tak membuat perusahaan lengah dalam mengantisipasi ketidakpastian ekonomi ke depan. Sunarso menyampaikan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BRI berada pada level 27 persen.

Baca Juga

"Kita ini orang yang paham tentang risiko. Kita ini berbisnis tahu nyari untung, tapi juga tahu nyari selamat. Maka, si untung dan si slamet ini kita cari, makanya kita untung tapi kita cadangkan cadangan yang cukup supaya kita tetap selamat," ujar Sunarso saat Ngobrol Pagi Seputar BUMN (Ngopi BUMN) bertajuk "Transformasi BUMN: Kinerja Positif" di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Sunarso mencontohkan, penurunan NPL Coverage menjadi sebesar 228,65 persen pada September 2023. BRI mengalokasikan laba untuk biaya menghapus buku kredit UMKM, khususnya pada sektor mikro yang mengalami tekanan akibat pandemi covid-19.

"Kita sudah mengumpulkan laba Rp 44,2 triliun terus kita juga menghapus buku kredit mikro UMKM yang macet karena Covid-19 itu Rp 24 triliun. Saya putuskan waktu kita dapat margin besar, tidak foya-foya untuk ambil jadi laba semua. Saya cadangkan maka rasio coverage terhadap NPL itu sampai 280 persen," ucap Sunarso.

Sunarso mengatakan BRI akan terus menjaga pertumbuhan dengan transformasi digitalisasi Sunarso menilai komitmen Menteri BUMN Erick Thohir membentuk holding ultramikro membawa dampak besar bagi percepatan digitalisasi BRI. Sunarso menyebut digitalisasi menjadi kunci sukses BRI dalam mengintegrasikan 37 juta nasabah ultramikro. Hal ini juga mengubah strategi pertumbuhan BRI yang fokus menyasar pada segmen mikro.

"Lalu jangan lupa ada pandemi yang mempercepat transformasi karena orang memang akan berubah," kata Sunarso.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement