REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengatakan berencana membangun hubungan yang lebih dekat dengan Korea Utara (Korut) di semua bidang. Hal ini disampaikan satu hari setelah Korea Selatan (Korsel), Jepang dan Amerika Serikat (AS) mengecam pengiriman senjata dan amunisi Korut ke Rusia.
"Begitu banyak laporan semacam itu, mereka semuanya tanpa dasar, tidak ada yang spesifik, laporan-laporan semacam itu sudah lama ada, kami tidak melihat pentingnya memberikan komentar mengenai hal ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov saat ditanya tuduhan tiga negara tersebut, Kamis (26/10/2023).
"Korea Utara adalah tetangga kami dan kami terus dan akan terus mengembangkan hubungan dekat di semua bidang," tambahnya.
Ketika ditanya apakah ada pengiriman senjata, Peskov mengatakan: "Kami tidak mengomentari hal ini dengan cara apa pun."
Pada bulan September lalu Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan di Rusia. Dalam kesempatan itu mereka membahas masalah militer, perang di Ukraina dan kemungkinan bantuan Rusia untuk program satelit Korut.
AS dan sekutunya menyuarakan kekhawatiran Kim dapat memberikan senjata dan amunisi kepada Rusia, yang menghabiskan banyak sekali persediaannya dalam perang selama 20 bulan di Ukraina.