Sabtu 28 Oct 2023 23:11 WIB

Mengapa Buah Jadi Makanan yang Diutamakan?

Kelak di surga tersaji aneka buah-buahan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Pasar Al Kakkiyah di Makkah tempat belanja buah-buah dan sayur-sayuran, Senin (5/6/2023). Buah-buahan ini berasal dari dalam dan luar negeri di antaranya dari Mesir, Iran, Suriah, Libanon dan negara-negara tetangga Arab Saudi.
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Pasar Al Kakkiyah di Makkah tempat belanja buah-buah dan sayur-sayuran, Senin (5/6/2023). Buah-buahan ini berasal dari dalam dan luar negeri di antaranya dari Mesir, Iran, Suriah, Libanon dan negara-negara tetangga Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketika Allah SWT menurunkan Nabi Adam AS ke bumi, Dia menciptakan semua sumber makanan yang dibutuhkan oleh Nabi Adam AS untuk tetap hidup. Di antaranya ialah pepohonan, buah-buahan, dan sayur-sayuran.

Buah-buahan merupakan salah satu nikmat Allah SWT kepada para hamba-Nya. Ada banyak buah-buahan dengan bermacam-macam jenisnya, baik yang asam maupun yang manis. Allah SWT tidak merampas kenikmatan dunia dari para hamba-Nya.

Baca Juga

Allah SWT berfirman, "Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan." (QS. Al Waqiah ayat 20-21)

Dalam Islam, justru setiap Muslim diajarkan untuk memulai dengan buah terlebih dahulu ketika hendak menyantap makanan. Ini berbeda dengan kebiasaan keliru yang selama ini diikuti dalam hidup, di mana banyak orang yang makan buah setelah makan. Ibnu Qudamah menganggap mendahulukan makan buah sebagai bagian dari adab makan.

Mendahulukan makan buah adalah cara yang lebih baik untuk kesehatan. Tidak peduli seberapa lapar yang dirasakan, makan buah terlebih dahulu akan mengurangi rasa lapar tersebut.

Karena, kandungan gula dalam buah berpindah dari mulut ke darah dalam waktu sepuluh menit menuju pusat rasa kenyang. Lain halnya jika dimulai dengan makanan selain buah, maka orang tersebut tidak akan merasa puas atau kenyang. Inilah yang menjadi dasar sistem penurunan berat badan saat ini.

Makan buah membantu menurunkan berat badan karena mengurangi rasa lapar. Dampaknya, makan pun menjadi lebih sedikit. Karena itu juga, Nabi Muhammad SAW berpesan untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan dengan tiga buah kurma.

Kelak di surga tersaji aneka buah-buahan. Allah SWT berfirman:

"Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air, mereka memakai sutra yang halus dan sutra yang tebal, (duduk) berhadapan, demikianlah, kemudian Kami berikan kepada mereka pasangan bidadari yang bermata indah. Di dalamnya mereka dapat meminta segala macam buah-buahan dengan aman dan tenteram." (QS. Ad Dukhan ayat 51-55)

Di antara bukti-bukti yang menunjukkan kebenaran nubuat Nabi Muhammad SAW, yakni sebagaimana yang telah ilmu pengetahuan buktikan, bahwa makanan yang paling bermanfaat bagi manusia adalah buah-buahan. Allah SWT telah mengkombinasikan makanan dan obat-obatan di dalam buah, sehingga lengkap dengan unsur-unsur yang diperlukan untuk kesehatan tubuh.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement