REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) ungkap alasan pengalihan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.
Pengalihan tersebut resmi dilakukan hari ini (20/10/2023) sehingga saat ini Bandara Kertajati sudah beroperasi penuh.
Budi menyebutkan, keterbatasan landasan pacu di Bandara Husein Sastranegara menjadi salah satu alasan dipindahkanya penerbangan tersebut.
"Bandara Husein itu landasannya pendek sehingga dari segi keselamatan memang Husein punya masalah, apalagi populasinya sudah banyak sekali," kata Budi saat ditemui di Bandara Kertajati, Ahad (29/10/2023).
Budi menjelaskan, saat ini dibutuhakan landasan yang sepanjang tiga ribu meter. Sementara landasan pacu Bandara Husein Sastranegara hanya sepanjanh 2.200 meter.
"(Dipindahkan ke Kertajati) supaya bisa didarati 777 bisa. Supaya Jawa Barat bisa langsung dari Arab Saudi langsung ke sini, dari Eropa langsung ke sini, dari Amerika langsung ke sini. Tentu ini memberikan suatu bangkitan trafik ke Jawa Barat," jelas Budi.
Sebelumnya, Budi mengharapkan pemerintah daerah dapat mendukung pengoperasian Bandara Kertajati. Dengan begitu ke depan dapat menjadi bandara utama di Jawa Barat yang memenuhi kebutuhan konektivitas masyarakat.
“Saya mengimbau peran aktif dan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Daerah Bandung, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning) dan sekitarnya untuk memberikan informasi yang masif tentang pengalihan penerbangan ke Bandara Kertajati ini. Kita ajak masyarakat agar bisa terbang asik di Bandara Kertajati,” jelas Budi.
Total, terdapat tujuh rute dari dan ke Bandara Husein Sastranegara yang dialihkan dari dan ke Bandara Kertajati. Ketujuh rute tersebut yakni Balikpapan (BPN), Banjarmasin (BDJ), Batam (BTH), Denpasar (DPS), Makassar (UPG), Medan (KNO), dan Palembang (PLM).
Baca juga: Alquran Bolehkan Nepotisme dari Kisah Nabi Musa Tunjuk Nabi Harun Asisten? Ini Kata Pakar
Ketujuh rute tersebut dilayani pesawat jet maskapai Citilink, AirAsia, serta Super Air Jet. Terhitung, rata-rata kapasitas tempat duduk dari ketujuh penerbangan tersebut adalah 32.760 penumpanya setiap pekannya.
Sementara itu, rute penerbangan berjadwal luar negeri tujuan Kualalumpur yang telah beroperasi sejak pertengahan Mei 2023 akan terus beroperasi. Rute internasional tersebut akan dinaikan frekuensinya mulai November mendatang dari dua kali menjadi empat lali per pekan. Rahayu Subekti