Ahad 29 Oct 2023 17:32 WIB

Anak Suka Corat-coret Tembok, Ini Kata Animator Wadit

Jangan marahi anak, tapi arahkan menggambar di media yang ada di rumah.

Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah anak menggambar bersama saat pameran gambar (ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Sejumlah anak menggambar bersama saat pameran gambar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang tua mungkin kesal melihat anaknya mencorat-coret tembok, meskipun banyak juga yang mengerti dan mendiamkannya. Lalu, bagaimana orang tua seharusnya menyikapi perilaku anak yang seperti itu?

Animator Indonesia yang juga pendiri HelloMotion Academy Wahyu Aditya berbagi tips untuk orang tua dalam memfasilitasi anak yang gemar corat-coret sebagai bentuk ekspresi.

Baca Juga

"Memberi ruang mereka berekspresi dengan tidak memarahi ketika coret-coret tembok atau diarahkan ke media gambar yang murah seperti kertas dan alat gambar yang ada, misalnya, krayon dan spidol," kata Wahyu Aditya yang akrab dipanggil Wadit dalam acara festival menggambar di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sebagai penggerak di bidang animasi dan kreativitas Indonesia, Wadit percaya bahwa setiap imajinasi merupakan sebuah ide yang perlu dikembangkan dengan kreativitas agar nantinya dapat menjadi suatu kenyataan. Pada masa usia anak dua tahun hingga tiga tahun, anak sering berekspresi dengan gambar atau mencoret-coret. Hal ini, kata Wahyu, merupakan perwujudan dari asal-usul nenek moyang yang dulu berkomunikasi lewat gambar.