REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang tua mungkin kesal melihat anaknya mencorat-coret tembok, meskipun banyak juga yang mengerti dan mendiamkannya. Lalu, bagaimana orang tua seharusnya menyikapi perilaku anak yang seperti itu?
Animator Indonesia yang juga pendiri HelloMotion Academy Wahyu Aditya berbagi tips untuk orang tua dalam memfasilitasi anak yang gemar corat-coret sebagai bentuk ekspresi.
"Memberi ruang mereka berekspresi dengan tidak memarahi ketika coret-coret tembok atau diarahkan ke media gambar yang murah seperti kertas dan alat gambar yang ada, misalnya, krayon dan spidol," kata Wahyu Aditya yang akrab dipanggil Wadit dalam acara festival menggambar di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sebagai penggerak di bidang animasi dan kreativitas Indonesia, Wadit percaya bahwa setiap imajinasi merupakan sebuah ide yang perlu dikembangkan dengan kreativitas agar nantinya dapat menjadi suatu kenyataan. Pada masa usia anak dua tahun hingga tiga tahun, anak sering berekspresi dengan gambar atau mencoret-coret. Hal ini, kata Wahyu, merupakan perwujudan dari asal-usul nenek moyang yang dulu berkomunikasi lewat gambar.