Senin 30 Oct 2023 14:23 WIB

OJK: Bursa Karbon Catat Transaksi Rp 29,45 Miliar Sejak Diluncurkan

Pada hari pertama, nilai transaksi perdagangan unit karbon senilai Rp 29 miliar.

Red: Friska Yolandha
Tangkapan layar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi dalam konferensi pers RDK Bulanan OJK September 2023, Senin (9/10/2023).
Foto: Dok Tangkap Layar
Tangkapan layar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi dalam konferensi pers RDK Bulanan OJK September 2023, Senin (9/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengungkapkan, bursa karbon (IDX Carbon) telah mencatatkan volume perdagangan sebesar 464.843 tCO2e (ton karbon ekuivalen) dan akumulasi nilai transaksi Rp 29,45 miliar hingga 27 Oktober 2023.

“Sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 27 Oktober 2023 tercatat 24 pengguna jasa yang mendapatkan izin, dibandingkan 26 September 2023 yang sebanyak 16 pengguna jasa,” ujar Inarno dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK Oktober 2023 di Jakarta, Senin (30/10/2023).

Baca Juga

Ia merinci, perdagangan bursa karbon sebanyak 31,78 persen dilakukan di pasar reguler, 5,48 persen di pasar negosiasi serta 62,74 persen di pasar lelang.

“Ke depan, bursa karbon masih memiliki potensi yang sangat besar, mempertimbangkan terdapat 3.180 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang ditawarkan,” ujar Inarno.