Selasa 31 Oct 2023 19:21 WIB

Harga Cabai di Cirebon Meroket

Kenaikan harga tertinggi terjadi pada cabai rawit merah dijual Rp 100 ribu per kg.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Pedagang menunjukan cabai dagangannya.
Foto: Republika/Prayogi.
Pedagang menunjukan cabai dagangannya.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Harga berbagai jenis cabai di pasar tradisional di Kota Cirebon mengalami lonjakan sejak hampir sepekan ini. Kondisi itu diperkirakan karena pengaruh musim kemarau.

Berdasarkan pantauan di Pasar Pagi, Kota Cirebon, kenaikan harga tertinggi terjadi pada cabai rawit merah, yang saat ini dijual Rp 100 ribu  per kilogram. Harga itu mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya yang mencapai Rp 80 ribu per kilogram.

Untuk cabai rawit hijau, harganya mengalami kenaikan dari Rp 40 ribu per kilogram kini menjadi Rp 50 ribu per kilogram.

Sedangkan komoditas cabai merah dan cabai hijau, kini dijual seharga Rp 40 ribu per kilogram. Sebelumnya, kedua jenis cabai itu masih Rp 30 ribu per kilogram.

‘’Kenaikan harga ini sudah sekitar seminggu yang lalu,’’ ujar seorang pedagang sayuran di pasar tersebut, Ilah (42), Selasa (31/10/2023).

Ilah mengaku, tidak mengetahui penyebab kenaikan harga komoditas cabai tersebut. Pasalnya, kenaikan sduah terjadi di tingkat pemasok. ‘’Mungkin karena pengaruh kemarau,’’ terang Ilah.

Musim kemarau panjang saat ini berdampak pada kekeringan telah menyebabkan hasil panen menjadi tidak maksimal. Kondisi itu akhirnya berdampak pada berkurangnya pasokan dan kenaikan harga di pasar tradisional.

Ilah mengungkapkan, kenaikan harga cabai itu justru menyebabkan omset jualannya jadi menurun. Pasalnya, banyak konsumennya yang mengurangi pembelian cabainya.

‘’Yang biasanya beli seperempat kilogram, sekarang Cuma beli satu ons atau dua ons,’’ terang Ilah.

Sementara itu, kenaikan harga cabai itu dikeluhkan seorang pemilik warung makan di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Surti. Dia mengatakan, cabai merupakan salah satu bahan pangan yang harus tersedia dalam menu masakannya.

‘’Buat bikin sambel. Kalau tidak ada sambel, pelanggan pasti pada kehilangan,’’ tutur Surti.

Surti mengaku, hari ini membeli cabai rawit hijau di Pasar Harjamukti Kota Cirebon seharga Rp 15 ribu  untuk ukuan seperempat kilogram dan cabai merah seharga Rp 10 ribu ukuran seperempat kilogram.

‘’Sudah hampir seminggu ini harga cabai naik terus. Jelas sangat memberatkan karena membuat modal semakin besar,’’ keluh Surti.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement