Selasa 07 Nov 2023 17:20 WIB

Universitas BSI Ikuti Monitoring Evaluasi Program Matching Fund 2023

Dalam matching fund, Universitas BSI berkolaborasi dengan Desa Banaran.

Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menjadi salah satu perguruan tinggi penerima Hibah Matching Fund (MF) 2023 melalui tema Packaging dan Digitalisasi Paket Wisata Desa Banaran sebagai Kawasan Penyangga Destinasi Pariwisata Super Priorotas Borobudur Melalui Aplikasi PENAKU.
Foto: dok UBSI
Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menjadi salah satu perguruan tinggi penerima Hibah Matching Fund (MF) 2023 melalui tema Packaging dan Digitalisasi Paket Wisata Desa Banaran sebagai Kawasan Penyangga Destinasi Pariwisata Super Priorotas Borobudur Melalui Aplikasi PENAKU.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menjadi salah satu perguruan tinggi penerima Hibah Matching Fund (MF) 2023 melalui tema “Packaging dan Digitalisasi Paket Wisata Desa Banaran sebagai Kawasan Penyangga Destinasi Pariwisata Super Priorotas Borobudur Melalui Aplikasi PENAKU”. Pada Program ini, Universitas BSI berkolaborasi dengan Desa Banaran,Yogyakarta. 

Dr Ani Wijayanti selaku ketua Tim dari Universitas BSI, mengikuti kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Matching Fund 2023 tahap 1 gelombang 2. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Ditjen Diktiristek dalam rangka pemantauan dan pengawasan pelaksanaan program Matching Fund Anggaran 2023. 

Ani mengatakan bahwa, Universitas BSI juga mengundang perwakilan Desa Banaran untuk mengikuti kegiatan monev ini. “Sebelumnya kami telah mengirimkan laporan kemajuan dari program yang didanai. Laporan kemajuan yang dikirimkan merupakan laporan dari kegiatan yang telah dilaksanakan dari mulai bulan Juli sampai dengan September 2023,” kata Ani dalam rilis yang diterima, Senin (30/10/2023). 

Ia menambahkan, kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain pengembangan sisfo PENAKU dan pendampingan transfer teknologi. Kegiatan dapat berjalan lancar berkat kerja sama dari semua pihak baik dari Tim Pengusul, Perguruan Tinggi maupun Mitra yang terlibat.

“Kolaborasi antara Universitas  BSI dan Desa Banaran tetap akan terjalin meskipun program MF ini telah selesai. Program pendampingan akan terus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan mitra dan perkembangan industri pariwisata,” tandasnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement