Rabu 08 Nov 2023 14:48 WIB

Waspada Kasus Cacar Monyet, Perhatikan Lima Kiat Memilih Suplemen Herbal

Kasus cacar monyet di Indonesia dalam beberapa pekan terus meningkat.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox./ilustrasi
Foto: Republika/Mardiah
Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) di Indonesia dalam beberapa pekan terus mengalami peningkatan. Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr (cand.) dr Inggrid Tania mengatakan, penting bagi masyarakat khususnya anak-anak dalam menjaga imun tubuh ketika ada wabah menular terutama dari virus.

Data hingga Ahad (5/11/2023), telah tercatat 34 kasus cacar monyet di mana kasus tersebar di daerah DKI Jakarta (27 kasus), Kabupaten Tangerang (2 kasus), Tangerang Selatan (2 kasus), Kota Tangerang (1 kasus), Kota Bekasi (1 kasus), dan Bandung (1 kasus). Dari hitungan epidemiologi, diperkirakan bisa mencapai 3.600 kasus di Indonesia dalam setahun.

Baca Juga

Mengutip dari situs Kementerian Kesehatan RI, cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Penularannya terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus.

Pada manusia, gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak. Masa inkubasi cacar monyet biasanya dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari.