REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) menargetkan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) untuk produk reksa dana syariah sebesar Rp 6,3 triliun pada 2023. Hingga Akhir Oktober, AUM reksa dana syariah Sucor AM telah mencapai Rp 6 triliun.
"Dari posisi oktober, kami menargetkan dana kelolaan reksa dana syariah bisa tumbuh lima persen atau sekitar Rp 300 miliar," kata Presiden Direktur Sucor AM Jemmy Paul Wawointana saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Total AUM produk reksa sana syariah dalam portofolio produk Sucor AM mencapai 25,27 persen dari total dana kelolaan. Adapun total dana kelolaan Sucor AM mencapai Rp 23 triliun. Sedangkan jumlah nasabah yang membeli produk syariah mencapai 67,4 persen dari seluruh nasabah Sucor AM.
Jemmy optimistis reksa dana syariah akan terus bertumbuh, baik dari sisi dana kelolaan hingga jumlah nasabah. Jemmy melihat reksa dana syariah masih memiliki prospek yang positif ke depan meskipun saat ini porsi AUM reksa dana syariah masih terbilang kecil dibandingkan konvensional.
"Kami masih optimistis potensi kenaikan dari reksa dana syariah cukup tinggi," ujat Jemmy.
Menurut Jemmy, dari empat aset kelas reksa dana milik Sucor AM, produk yang menyumbang dana kelolaan paling besar adalah reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap. Kedua kelas aset ini disenangi karena minim risiko.
Per Oktober 2023, terdapat enam produk reksa dana syariah milik Sucor AM yang dijual secara umum antara lain Sucorinvest Sharia Money Market Fund, Sucorinvest Sharia Sukuk Fund, Sucorinvest Sharia Balanced Fund, Sucorinvest Sharia Sustainable Equity Fund, Sucorinvest Sharia Equity Fund, dan Sucorinvest Global Equity Sharia USD yang akan segera diluncurkan.