REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Dianjurkan seawal mungkin berangkat ke masjid untuk sholat Jumat. Sebab, orang yang lebih awal datang ke masjid untuk menunaikan sholat Jumat akan meraih pahala dan keutamaan, yang tidak akan diperoleh orang yang datang terakhir.
Itu sebabnya, para ulama terdahulu memilih berangkat ke masjid untuk menunaikan sholat Jumat sejak pagi. Mereka memilih lebih awal datang ke masjid lalu beritikaf dan melakukan ibadah lainnya.
Di antara keutamaan orang yang datang lebih awal ke masjid untuk sholat Jumat adalah akan memiliki kedekatan dengan Allah ta'ala, baik di dunia maupun di akhirat. Sehingga orang yang lebih dekat kepada Allah akan lebih diutamakan dalam setiap kebutuhannya.
ويقال: إن الناس في قربهم عند النظر إلى وجه الله تعالى ، على قدر بكور هم إلى الجمعة
Artinya: Dikatakan dalam suatu riwayat, sungguh manusia di dalam hal dekatnya mereka ketika memandang Allah sesuai dengan mereka berangkat seawal mungkin menuju sholat Jumat. (Lihat Bidayatul Hidayah karya Imam Al Ghazali, penerbit Darul Minhaj Lebanon Beirut, halaman 158).
Selain itu, Allah ta'ala memberikan pahala kepada orang yang datang lebih cepat ke masjid dengan pahala setara orang yang berkurban. Sebagaimana hadits berikut:
فقد قال رسول الله ﷺ: من راح إلى الجمعة في الساعة الأولى ، فكأنما قرب بدنة ، ومن راح في الساعة الثانية ، فكأنما قرب بقرة ، ومن راح في الساعة الثالثة ، فكأنما قرب كبشا، ومن راح في الساعة الرابعة، فكأنما قرب دجاجة ، ومن راح في الساعة الخامسة فكأنما أهدى بيضة ، فإذا خرج الإمام ، طويت الصحف ، ورفعت الأقلام واجتمعت الملائكة عند المنير يستمعون الذكر.
Artinya: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa mendatangi sholat Jumat di awal permulaan waktu, maka seakan berkorban untuk. Barangsiapa mendatangi sholat Jumat pada waktu yang kedua maka seakan berkorban sapi. Barangsiapa mendatangi sholat Jumat pada waktu yang ketiga, maka seakan berkorban seekor kambing. Barangsiapa mendatangi sholat Jumat pada waktu yang keempat maka seakan berkorban seekor ayam jantan. Barangsiapa mendatangi sholat Jumat pada waktu yang kelima maka seakan berkorban sebutir telur. Bila imam telah naik mimbar untuk berkhutbah maka tidak ada bagian (keutamaan pahala) lagi buatnya. Buku catatan amal telah ditutup dan para malaikat (yang bertugas mencatat amal) berkumpul di sebelah mimbar untuk mendengarkan khutbah.
(Bidayatul Hidayah, 158).