REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Anda mungkin merasakan betapa ketatnya pola diet yang harus diikuti demi menjaga kadar gula dalam tubuh tetap dalam batas normal, terutama pada penderita diabetes tipe 1. Berbagai jenis menu pilihan menjadi terbatas seperti makanan rendah gula dan karbohidrat, sehingga tak jarang bagi penderita diabetes lebih sering mengonsumsi makanan kaya protein dan lemak sebagai pengganti sumber energi mereka.
Tapi tahukah Anda bahwa seseorang dengan diabetes juga memiliki risiko dalam asam urat dan hipertensi?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Pekanbaru, dr Hady, MMed (Int.Med), SpPD mengatakan penderita asam urat dan hipertensi juga memiliki pola dietnya sendiri yang dapat mencegah penyakit tersebut dapat kambuh, namun sering kali diet tersebut saling bertolak belakang.
Ia menjelaskan asam urat adalah penyakit radang sendi yang terjadi ketika asam urat di dalam tubuh meningkat dan menumpuk dalam darah hingga akhirnya menyebabkan nyeri sendi, yang dapat terjadi di area kaki atau tangan. Asam urat memiliki peran penting dalam mengendalikan kadar purin dalam tubuh yang kemudian akan dibuang melalui urine.
"Namun dalam kondisi tertentu tubuh dapat memproduksi asam urat terlalu banyak, dan jika itu terjadi maka tubuh akan mulai memproduksi kristal tajam yang bisa mengendap pada sendi dan jaringan-jaringan lainnya, hingga menghasilkan nyeri hebat," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (10/11/2023).
Sedangkan hipertensi adalah kondisi tekanan darah dalam tubuh meningkat di atas rata-rata karena berbagai faktor, seperti menyempitnya pembuluh darah, terganggunya keseimbangan cairan tubuh, dan masalah pada otot jantung dan pembuluh darah lainnya.
"Kondisi ini bisa berbahaya karena dapat membuat kerusakan permanen pada jantung dan pembuluh darah yang bisa berujung ke masalah serius seperti serangan jantung, hingga kematian mendadak," ujarnya.
Penyakit diabetes, asam urat, dan hipertensi adalah tiga jenis penyakit yang disebabkan karena faktor yang berbeda. Namun penderita diabetes diketahui memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena asam urat dan hipertensi.
Saat mengidap diabetes, tubuh akan cenderung memiliki kadar gula yang tinggi karena tubuh tidak bisa lagi memproses gula dalam darah akibat resistensi insulin. Para peneliti percaya diabetes berpengaruh pada tubuh dalam mengendalikan asam urat terutama jika mereka juga kelebihan berat badan atau obesitas, karena dalam kondisi tersebut tubuh akan kesulitan membuang asam urat yang akhirnya dapat mengendap dan menyebabkan asam urat.
Selain itu, gula juga dapat meningkatkan tekanan darah apabila telah menyerang ginjal. Ini dikarenakan ginjal yang tidak bekerja dengan baik akan meninggalkan darah resisten terhadap cairan tubuh dan garam.
"Jika cairan tubuh tidak terkendali dan garam meningkat, maka tekanan darah bisa meningkat dan menyebabkan hipertensi," ujarnya.