REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku optimistis perang yang saat ini sedang berlangsung di Jalur Gaza tidak mengganggu upaya normalisasi diplomatik negaranya dengan Arab Saudi. Sebelum pertempuran di Gaza pecah, Israel memang tengah mengintensifkan upaya menarik Saudi ke Abraham Accords, yakni perjanjian normalisasi Israel dengan negara-negara Muslim.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Kamis (9/11/2023), Netanyahu mengatakan, konflik di Gaza tidak akan merusak momentum diplomatik yang sudah dicapai Israel dalam proses normalisasi hubungan dengan Saudi. Dia yakin, alih-alih memburuk, kondisi untuk melanjutkan pembicaraan akan lebih matang setelah perang di Gaza usai.
“Saya pikir kondisinya akan matang. Faktanya, setelah meraih kemenangan, saya pikir mereka akan menjadi lebih matang,” kata Netanyahu.
Sebelum pertempuran dengan Hamas pecah pada 7 Oktober 2023 lalu, Israel tengah melakukan pendekatan intensif kepada Saudi. Mereka berupaya keras agar dapat membuka hubungan diplomatik resmi dengan Riyadh. Benjamin Netanyahu sudah menyuarakan optimismenya bahwa hal tersebut sangat mungkin tercapai.
Saudi telah berulang kali menegaskan bahwa normalsisasi dengan Israel tidak akan terjadi sebelum solusi untuk penyelesaian konflik Israel-Palestina tercapai. Riyadh juga sudah beberapa kali menegaskan bahwa mereka tetap berpegang pada Inisiatif Perdamaian Arab. Artinya, pembukaan hubungan resmi dengan Israel hanya akan dilakukan jika mereka telah hengkang dari wilayah yang didudukinya, termasuk Tepi Barat, Jalur Gaza, Dataran Tinggi Golan, dan Lebanon.
Namun, pada September lalu Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) membuat pernyataan mengejutkan tentang potensi normalisasi diplomatik negaranya dengan Israel. Dia mengakui bahwa hal itu kemungkinan akan terealisasi. “Semakin hari, kami semakin dekat,” ujarnya saat diminta komentarnya tentang normalisasi Saudi-Israel dalam sebuah wawancara dengan Fox News yang disiarkan 20 September 2023.
Kendati demikian, Pangeran MBS belum memberikan penjelasan mendetail tentang hal tersebut. “Kami perlu menyelesaikan bagian itu,” ujarnya saat ditanya tentang apa yang perlu dilakukan untuk mencapai kesepakatan normalisasi dengan Israel.
Sepekan setelah pecahnya pertempuran di Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu, Saudi dilaporkan memutuskan membekukan pembicaraan normalisasi diplomatik dengan Israel. Hal itu diungkap seorang pejabat di pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Keputusan menangguhkan pembicaraan dengan Israel turut dilaporkan Riyadh kepada Washington.
Pada 2020, Israel berhasil melakukan normalisasi diplomatik dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko. Kesepakatan normalisasi itu dikenal dengan nama Abraham Accords. AS, di bawah pemerintahan mantan presiden Donald Trump, menjadi mediator dalam pembicaraan kesepakatan tersebut.