REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut afiliasi Departemen Kepolisian Metropolitan Incheon pada 10 November, musisi G-Dragon atau Kwon Ji-yong (35 tahun) menghadapi tuduhan baru yaitu menyembunyikan bukti potensi penggunaan narkoba. Pada awal pekan ini pada 6 November, G-Dragon secara sukarela melapor ke pihak kepolisian terkait kasus dugaan narkoba.
Selama penyelidikan ini, musisi tersebut menjalani tes urine dan hasilnya negatif. Namun, karena tes urine bukan ukuran yang akurat untuk mendeteksi penggunaan narkoba pada masa lalu, polisi berusaha mendapatkan sampel folikel rambut dari kepala G-Dragon dan bagian lain dari tubuhnya.
Polisi menghadapi masalah ketika mereka menemukan bahwa G-Dragon telah menghilangkan semua rambut di tubuhnya, kecuali rambut di kepalanya. "Saya menghilangkan rambut tubuh saya secara teratur,” kata dia seraya menyangkal menjalani pencukuran khusus untuk penyelidikan.
Polisi akhirnya mengirimkan sampel folikel rambut dari kepala G-Dragon dan potongan kuku ke laboratorium forensik pada 7 November. Hingga saat ini, laboratorium tersebut belum mengembalikan hasil tesnya.
Tes narkoba menggunakan kliping kuku biasanya dapat mendeteksi penggunaan narkoba yang terjadi 5-6 bulan sebelum pengumpulan sampel. Namun, tes ini tidak dapat menentukan secara rinci jenis narkoba yang digunakan. Sampel folikel rambut dari kepala juga dapat menimbulkan masalah deteksi jika seseorang sering mewarnai rambutnya.
Dilansir Allkpop, Jumat (10/11/2023), Divisi Investigasi Kejahatan Narkoba dari Kepolisian Metropolitan Incheon saat ini telah memperluas cakupan penyelidikan seputar kasus penggunaan narkoba G-Dragon. Pada 2019, penyanyi/aktor Park Yoochun juga muncul untuk penyelidikan narkoba pertamanya setelah menjalani hair removal. Park kemudian terus menyangkal tuduhan penggunaan narkoba hingga akhirnya dia dinyatakan bersalah atas penggunaan narkoba ilegal. Terakhir, polisi akan memutuskan apakah akan memanggil G-Dragon untuk pemeriksaan dan penyelidikan tambahan setelah menerima hasil tes laboratorium forensiknya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika