Senin 13 Nov 2023 20:31 WIB

RS di Gaza Kini tidak Berfungsi Akibat Pengepungan Israel

Rumah Sakit Al Quds terputus dari dunia luar selama enam-tujuh hari terakhir.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina berduka atas kematian kerabat mereka dalam pemboman Israel di Jalur Gaza, di rumah sakit di Khan Younis, Sabtu, (11/11/2023).
Foto: AP Photo/Fatima Shbair
Warga Palestina berduka atas kematian kerabat mereka dalam pemboman Israel di Jalur Gaza, di rumah sakit di Khan Younis, Sabtu, (11/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Dua rumah sakit besar di Gaza ditutup untuk pasien baru pada Ahad (12/11/2023). Staf menyatakan pengeboman Israel ditambah kurangnya bahan bakar dan obat-obatan berarti lebih banyak bayi dan orang lain yang bisa meninggal.

Staf medis menyatakan rumah sakit di wilayah utara wilayah Palestina diblokade oleh pasukan Israel dan hampir tidak mampu merawat mereka yang berada di dalamnya. Israel mengatakan sedang memburu militan Hamas di wilayah tersebut dan rumah sakit harus dievakuasi.

Baca Juga

Adapun rumah sakit terbesar dan kedua di Gaza, Al-Shifa dan Al-Quds, mengatakan mereka menghentikan operasinya. Dengan semakin banyaknya orang yang terbunuh dan terluka setiap harinya, namun setengah dari rumah sakit di wilayah tersebut kini tidak berfungsi, maka semakin sedikit pula tempat untuk menampung korban luka.

BACA JUGA: Doa Qunut Nazilah untuk Warga Palestina yang Berada dalam Peperanga