Selasa 14 Nov 2023 00:46 WIB

Wisata Geopark Maros-Pangkep Tingkatkan Ekonomi Daerah

Wisata geopark menjadi destinasi banyak orang.

Wisatawan menggunakan perahu saat melitasi Sungai Pute yang berada di dalam kawasan Geopark Maros Pangkep di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Ahad (25/6/2023). Geopark Maros Pangkep telah resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) berdasarkan keputusan pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Prancis pada 24 Mei 2023.
Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda
Wisatawan menggunakan perahu saat melitasi Sungai Pute yang berada di dalam kawasan Geopark Maros Pangkep di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Ahad (25/6/2023). Geopark Maros Pangkep telah resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) berdasarkan keputusan pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Prancis pada 24 Mei 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Kota Makassar mendukung upaya Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep dalam pengembangan wisata di kawasan tersebut termasuk siap berkolaborasi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun asing.

"Geopark Pangkep-Maros ini salah satu daerah di dunia yang memiliki keunikan tersendiri apalagi telah ditetapkan Unesco sebagai Global Geopark," kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin (13/11/2023).

Baca Juga

Pria disapa akrab Danny Pomanto ini mengemukakan, dari hasil penelitian karbon menuliskan bahwa relief di kawasan Leang-leang di area Geopark tersebut merupakan lukisan tertua di dunia.

"Apakah dengan dinobatkan sebagai lukisan tertua kita bangga? Padahal tidak hanya sampai di situ. Saya berdiskusi dengan banyak ahli sejarah, ternyata umur peradaban dunia itu tidak lebih dari 11 ribu tahun. Dan, Homo Sapiens itu tidak lebih dari 40 ribu tahun," tutur Danny.

Sedangkan, lukisan dinding yang merupakan inti dari Geopark Maros Pangkep tersebut, kata dia, diketahui dari sejarah telah berusia 49 ribu tahun. Hal ini berarti mengoreksi usia Homo Sapiens. Dan yang kedua adalah, ada makhluk cerdas sebelum Homo Sapiens.

Menurutnya, dengan penetapan kawasan Geopark Maros-Pangkep oleh Unesco maka, Kota Makassar paling diuntungkan sebab menjadi salah satu kota penunjang kawasan Geopark Unesco tersebut.

Selain itu, beraneka ragam kuliner yang enak seperti Songkolo, Nasi Kuning, Coto Makassar, Pallubasa, Sop Konro, dan menu ikan atau hasil laut Makassar serta lainnya tentu akan menjadi pendukung pelengkap pariwisata. Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung Geopark dengan menyiapkan beragam kuliner dan jajanan khas.

General Manager Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep Dedy Irfan di sela Rapat Kerja Badan Pengelola Maros-Pangkep Unesco Global Geopark di Tokka Tena Rata, mengatakan, pihaknya menggelar rapat tersebut usai mendapatkan penetapan status dari Unesco.

"Tema yang kita usung ialah 'Kolaborasi Sinergi Pentahelix Geopark' berkolaborasi dengan Pemkot Makassar, apalagi Makassar sebagai Kota Dunia," tutur Dedy.

Pihaknya ingin agar ikon Makassar sebagai Kota Dunia dapat bersanding dengan kawasan Geopark Maros-Pangkep yang menjadi destinasi warisan dunia. Oleh karena itu, timnya berharap ini menjadi momentum kolaborasi, mengingat lokasi Tokka Tena Rata di sini memiliki banyaknya sejarah landmark-nya.

"Benefit Pemkot Makassar adalah meningkatnya kunjungan wisatawan melalui pintu masuk Makassar. Secara konseptual Makassar telah menetapkan diri sebagai Kota Makan Enak (kuliner) ada fasilitas hotel sehingga sangat mumpuni mendukung kunjungan wisatawan," ujarnya.

Pembukaan rapat kerja tersebut juga dihadiri Bupati Maros Chaidir Syam, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Maros dan Pengkep dan Pemprov Sulsel serta stakeholder badan pengelola serta seluruh mitra kerja Geopark Maros-Pangkep.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement