Selasa 14 Nov 2023 08:26 WIB

Ribuan Warga Prancis Turun ke Jalan Tolak Anti-Semit

Insiden anti-semit di Prancis naik tiga kali lipat

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Ribuan demonstran bergabung dengan para anggota parlemen di Paris untuk mengutuk lonjakan tindakan antisemit di Prancis selama konflik di Jalur Gaza.
Foto: AP
Ribuan demonstran bergabung dengan para anggota parlemen di Paris untuk mengutuk lonjakan tindakan antisemit di Prancis selama konflik di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ribuan demonstran bergabung dengan para anggota parlemen di Paris untuk mengutuk lonjakan tindakan antisemit di Prancis selama konflik di Jalur Gaza. Namun perdebatan mengenai partisipasi politik mengaburkan tujuan untuk menunjukkan persatuan.

Aksi protes pada Ahad (12/11/2023) ini diserukan para pemimpin dua majelis parlemen Prancis ini dipicu naiknya insiden anti-semit tiga kali lipat dibandingkan dengan keseluruhan tahun 2022. Menurut pihak berwenang Prancis lonjakan insiden anti-semit ini terjadi sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu.

Baca Juga

Para tokoh politik, termasuk Perdana Menteri Elisabeth Borne dan mantan presiden Francois Hollande dan Nicolas Sarkozy, memimpin pawai tersebut. Mereka memegang spanduk dengan slogan "Untuk Republik, melawan antisemitisme".

Beberapa kali mereka memimpin massa menyanyikan lagu kebangsaan Prancis. Polisi memperkirakan 105.000 orang ikut serta dalam pawai tersebut.

Presiden Emmanuel Macron, yang keputusannya untuk tidak hadir menuai kritik dari beberapa politisi. Ia merilis surat terbuka yang mendukung pawai tersebut dan mengutuk "kebangkitan antisemitisme yang tak terkendali".

Menjelang pawai tersebut diwarnai dengan perdebatan mengenai partai mana yang harus diwakili. Keputusan National Rally yang berhaluan kanan-jauh untuk ikut serta membuat partai radikal-kiri France Unbowed menjauhkan diri dari acara tersebut, meskipun partai-partai sayap kiri lainnya juga hadir.

Anggota parlemen sayap kiri bergabung dengan protes pro-Palestina dalam beberapa minggu terakhir, termasuk pawai di Paris pada hari Sabtu (9/11/2023).

Seruan Presiden Macron dalam beberapa hari terakhir untuk gencatan senjata di Gaza, termasuk dalam sebuah wawancara di mana ia menentang pengeboman Israel, disambut baik para politisi sayap kiri Prancis. Namun ditentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Protes terhadap antisemitisme juga terjadi di kota-kota lain di Prancis pada Ahad, termasuk di Marseille di mana sekitar 7.000 orang hadir menurut perkiraan polisi.

Di tempat lain di Eropa, kekhawatiran semakin meningkat terhadap antisemitisme dan bentuk-bentuk ekstremisme lainnya.

Di Inggris, sebuah demonstrasi besar pro-Palestina pada hari Sabtu diwarnai dengan bentrokan antara pengunjuk rasa sayap kanan dan polisi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement