Selasa 14 Nov 2023 15:55 WIB

Bioplastik Berlabel 'Biodegradable' Ternyata Bertahan Lama di Tanah Lebih Lama

Bioplastik 'biodegradable' bertahan lebih lama dan mencemari lahan pertanian.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Bioplastik berlabel 'biodegradable' ternyata bertahan lebih lama di tanah dan parit.
Foto: wikimedia
Bioplastik berlabel 'biodegradable' ternyata bertahan lebih lama di tanah dan parit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bioplastik yang dipromosikan sebagai 'biodegradable' dilaporkan masih bertahan di tanah dan parit lebih lama dari standar industri selama dua tahun. Hal ini merujuk pada studi ilmiah oleh Wageningen University di Belanda.

Studi ini ditugaskan oleh lembaga amal lingkungan Belanda, Plastic Soup Foundation, dan dilakukan oleh para peneliti di Wageningen University Belanda. Para peneliti menemukan 3.000 mikroplastik per gram sedimen dalam sampel yang diambil dari parit yang mengelilingi ladang pertanian, yang menurut studi tersebut merupakan bukti bahwa mikroplastik terakumulasi di lingkungan.

Baca Juga

“Alasan utama pencemaran mikroplastik di tanah adalah penggunaan mulsa plastik untuk menghangatkan tanah dan mencegah pertumbuhan gulma,” kata Plastic Soup Foundation seperti dilansir Circular, Selasa (14/11/2023).

Studi ini menemukan konsentrasi tinggi mikroplastik yang berasal dari mulsa plastik yang dapat terurai secara hayati, namun tidak dapat terurai dalam dua tahun. Plastic Soup Foundation mengatakan bahwa sampel diambil di delapan perkebunan bunga di Belanda pada bulan September 2022, dan di delapan perkebunan ketumbar di Spanyol pada bulan November 2022.