Rabu 15 Nov 2023 10:20 WIB

WSI Selenggarakan Pelatihan Dakwah  Hadapi Generasi Milenial

WSI mengajak generasi milenial menguatkan dakwah.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Erdy Nasrul
Kegiatan Wanita Sarekat Islam
Foto: Wanita Sarekat Islam
Kegiatan Wanita Sarekat Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdakwah merupakan kewajiban setiap Muslim. Setiap masa memiliki tantangan dakwah yang berbeda-beda, salah satunya berdakwah di tengah generasi milenial.

Untuk itu Wanita Syarikat Islam (WSI) menyelenggarakan pelatihan kader dakwah yang diikuti oleh Pengurus Pusat dan DPW Wilayah DKI, Jabar, dan Banten di Jakarta, Sabtu (11/11/2023).

Baca Juga

Ketua Umum PP WSI Prof. Dr. Valina Singka Subekti, M.Si., mengatakan pelatihan kader dakwah WSI untuk menargetkan kaum milenial yg mempunyai ciri-ciri yang khas, sehingga harus mudah diterima. 

"Mereka sangat kritis, suka pada perubahan, berorientasi pada teknologi, tetapi mudah bosan,"ujar dia dalam siaran pers pada Rabu (15/11/2023).

Menurut Prof. Valina, pelatihan dengan tema membangun akhlakul kharimah diperlukan, karena bangsa dan negara sedang ada masalah penurunan etika yang bermoral, misal dalam etika politik. Maka pelatihan dakwah ini bertujuan untuk membangun akhlakul kharimah, supaya umat selalu mengikuti ajaran yang ada dalam Alquran. 

Mikronya ada pada keluarga di mana unit terkecil sebagai sumber bangsa, peran keluarga membentuk akhlakul kharimah, untuk membentengi anak-anak. Sehingga perlu mencari metode berdakwah yang beradaptasi dengan generasi.

"Kami berharap pesan-pesan dakwah sampai ke generasi milenial dan generasi selanjutnya. PP WSI kemudian akan bekerjasama dengan Lembaga-lembaga Dakwah nasional,"ujar dia.

Ketua Bidang Dakwah dan Sosial WSI Dra. Euis Fety Fatayaty, M.Si., mengatakan dakwah bertujuan untuk mengajak manusia kembali pada syariat atau hukum-hukum agama supaya dapat mengatur dirinya sesuai dengan ketentuan agama.

"Dakwah juga dijadikan alat untuk mempertegas fungsi hidup manusia di muka bumi ini, untuk mengabdi pada Allah SWT,"ujar Euis yang juga menjadi narasumber pelatihan.

Dakwah sebagai suatu kegiatan komunikasi keagamaan dihadapkan kepada perkembangan dan kemajuan teknlogi komunikasi yang semakin canggih, memerlukan suatu adaptasi terhadap kemajuan itu. Artinya dakwah dituntut untuk dikemas dengan terapan media komunikasi sesuai dengan aneka mad’u (komunikan) yang dihadapi.

Alat atau wasilah yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada ummat bisa melalui lisan dan melalui media sosial bisa berupa tulisan dan video. Media sosial merupakan media komunikasi yang berwujud alat yang menggunakan penglihatan sebagai pokok persoalannya terdiri dari jenis alat komunikasi yang sangat komplit. 

Media visual tersebut meliputi, film slide, OHP, gambar atau foto. Penyampaian materi dakwah melalui media audio dapat menjangkau sasaran dakwah dalam jarak jauh dan sangat efektif untuk penyebaran informasi atau penyampaian kegiatan dakwah yang cenderung persuasif. Alat-alat ini meliputi, radio, tape recorder, telpon dan telegram.

Dakwah melalui media catak  dapat berbentuk berita-berita islam, penulisan artikel-artikel islam dan sebagainya berupa buku, surat kabar, majalah, buletin, brosur dan lain-lain. 

"Apabila dibandingkan dengan media yang telah dikemukakan sebelumnya, ternyata media audio visual lebih paripurna, sebab media ini dapat dimanfaatkaoleh semua golongan masyarakat. Termasuk dalam media ini: movie film, TV, dan video,"jelas dia.

Sarana atau media dakwah adalah segala sesuatu yang berupa alat, perantara, dan sarana yang digunakan dalam kegiatan dakwah yang menjadi penunjang dalam kelangsungan proses penyampaian pesan dari komunikan (da’i) kepada khalayak (mad’u) secara efektif. Urgensi sarana atau media dakwah dalam Islam adalah mempermudah suatu proses pelaksanaan penyampaian pesan dakwah secara efektif. 

Artinya dengan adanya aneka macam sarana ini seorang komunikan (da’i) dapat memilih dan menggunakannya dengan tepat dalam menyampaikan pesan. Sehingga dapat merasa dekat dengan khalayak.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement