DIPLOMASI REPUBLIKA, OTTAWA – Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mendesak Israel untuk menghentikan pembunuhan terhadap perempuan, anak-anak, dan bayi melalui serangan di Gaza. Ini kritik paling tajam yang ia sampaikan sejak Israel membombardir Gaza.
‘’Saya mendesak Pemerintah Israel menahan diri. Dunia melihat, di televisi, media sosial, kami mendengar pengakuan dokter, anggota keluar, penyintas, dan anak-anak yang kehilangan orang tua mereka,’’ kata Trudeau, Selasa (14/11/2023).
Ia prihatin dengan serangan yang dilakukan Israel. ’’Dunia menyaksikan pembunuhan terhadap perempuan, anak-anak, bayi. Ini harus dihentikan,’’ katanya dalam konferensi pers yang disampaikan di provinsi wilayah barat Kanada, British Columbia.
Di sisi lain, ada standar ganda yang masih dipertahankan oleh para pemimpin Barat seperti Trudeau ini. Ia masih tetap menyatakan Israel memiliki hak membela diri melawan Hamas, menyusul serangan kelompok pejuang Palestina itu pada 7 Oktober 2023.
Padahal, serangan yang dilakukan Israel secara membabi buta, termasuk di wilayah Gaza selatan, dengan menyerang rumah sakit telah menyebabkan 11 ribu orang meninggal dunia. Dan kini, ia mendesak Israel berhenti setelah puluhan ribu orang di Gaza menjadi korban. Termasuk bayi-bayi tak berdosa.
Nasib 36 bayi yang berada di RS Al Shifa, Gaza, belum jelas karena serangan pasukan Israel yang menyasar rumah sakit tersebut. Staf rumah sakit menyatakan tak ada mekanisme yang menjamin keamanan pemindahan bayi-bayi itu.
Meski begitu, ada upaya dari Israel menyediakan inkubator dalam mengevakuasi bayi-bayi tersebut. Tiga dari 39 bayi yang lahir prematur meninggal dunia setelah rumah sakit terbesar di Gaza tersebut kehabisan bahan bakar pada akhir pekan lalu.
Habisnya bahan bakar membuat generator tak bisa hidup dan dampaknya, inkubator tak berfungsi. Padahal, inkubator ini menjadi alat vital untuk menjaga kondisi bayi-bayi tersebut tetap dalam kondisi yang baik.
Trudeau meminta Hamas menghentikan untuk menggunakan warga Palestina sebagai tameng hidup dan segera membebaskan para sandera. Ia menambahkan, 350 warga Kanada, residen permanen, dan anggota keluarga telah dievakuasi dari Gaza.
Pekan lalu, ia mendesak adanya jeda untuk kemanusiaan dalam konflik ini. Tujuannya, memungkinkan untuk pembebasan sandera dan masuknya bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan warga sipil yang ada di Gaza pascaserangan Israel ke wilayah tersebut. (han/reuters)