Rabu 15 Nov 2023 13:45 WIB

Bolehkah Mendetailkan Permohonan Jika Berdoa? 

Berdoa menjadi salah satu perisai kuat bagi umat beriman.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Berdoa (Ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Berdoa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Berdoa menjadi salah satu perisai kuat bagi umat beriman dalam memohon segala hal kepada Allah SWT. Asalkan doanya tidak berputus asa dan tidak ada unsur menjelekkan takdir Allah, segala doa yang dihaturkan kepada Allah akan diijabah di waktu yang tepat, termasuk doa-doa yang didetailkan. 

Pakar Ilmu Alquran KH Ahsin Sakho menjelaskan, seseorang yang usai menunaikan sholat fardhu kemudian berdoa maka kemungkinan diijabah doa-doanya sangatlah besar. Sebab sejatinya, Allah SWT selalu mendengar doa-doa hamba-Nya.

Baca Juga

“Dalam doa itu kan biasanya kita mengucap iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (hanya kepada-Mu ya Allah aku mengabdi dan memohon pertolongan. Doa itu kan minta pertolongan, minta apapun boleh, termasuk jodoh,” kata Kiai Ahsin dalam kajian live streaming, di Ahsin Sakho Center. 

Beliau menjelaskan, seorang hamba dalam berdoa lebih baik mengucapkan dengan detail permintaannya. Misalnya dalam meminta jodoh, maka utarakan lah maksud untuk meminta jodoh yang dapat mencintai dan dicintai, menyayangi dan disayangi, serta jodoh yang dapat menjadi pendamping hidup yang menyejukkan hingga maut menerjang.

Tak hanya itu, beliau menekankan, dalam berdoa pun seorang Muslim sangatlah boleh meminta untuk diberikan ilmu yang bermanfaat, keturunan yang shaleh dan shalehah, hingga rezeki yang berkah dan luas.

“Minta ke Allah, pastilah diijabah. Yang penting jangan putus asa, harus istiqomah, dan yakin,” ujar beliau. 

Begitu pula, berdoa agar senantias didekatkan kepada Rasulullah di akhirat pun sangat dianjurkan untuk dibaca. Berikut lafadznya,  “Allahumma inni as-aluka imanan la yartad, wa na’iman la yanfad, wa qurrota ainin la tanqoti’, wa musohabata nabiyyika Muhammadin SAW fi a’la jannati khulqi."

Yang artinya, “Ya Allah, aku meminta kepada Engkau keimanan yang tidak akan kembali kepada kemurtadan, dan aku meminta kepada Engkau kenikmatan yang tidak akan ada habis-habisnya, dan adanya ketenangan hati yang tidak ada habis-habisnya, dan aku meminta kepadaMu agar aku bersama Nabi Engkau, Muhammad SAW, di surga yang paling atas."

Beliau menjelaskan, doa ini merupakan doa yang dihaturkan oleh sahabat Nabi yaitu Abdullah bin Mas’ud di akhir-akhir usianya. Dengan membaca doa ini, beliau berharap umat Islam dapat meneladani sikap Nabi dan semoga doa yang dilantunkan dapat diijabah oleh Allah SWT.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement