REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Supermarket Al Baik beberapa hari ini menjadi viral di media sosial. Beredar foto dan video mengenai tindakan tegas supermarket ini yang memberi tanda produk-produk dari produsen yang mendukung Israel.
Mereka menuliskan bahwa produk itu mendukung Israel dan sebaiknya tidak dibeli. "BARANG INI TIDAK DIJUAL SESUAI FATWA MUI".
Imbauan tersebut di antaranya dipasang di rak produk sabun mandi, kecap, teh, pasta gigi, dan sabun cuci yang diduga terafiliasi Israel. Produk-produk tersebut diduga pro Israel karena diproduksi oleh perusahaan yang berafiliasi dengan Israel.
Hal ini tentu saja menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Ada yang mendukung dengan memberikan komentar positif. Tapi ada pula yang memberikan komentar negatif. Komentar ini juga membanjiri postingan pada akun @albaik_supermarket.
Pada Instagram @albaik_supermarket, akun @kepriberte*** memberikan komentar positif untuk supermarket ini,"Alhamdulillah. Al Baik terbaik. #boikotprodukisrael".
Akun @reiss*** juga memberikan komentar yang baik,"Owner-nya sangat baik. Insya Allah selalu dilancarkan rezekinya".
Akun @irmapearl*** juga mendukung apa yang dilakukan supermarket Al Baik, "Masya Allah saya tadi liat IG Al Baik tidak menjual produk pro Israel, moga makin berkah dengan produk lokal, nanti kalau saya di Kepri, saya mau belanjanya di Al Baik aja".
Akun @nyguspri mengatakan,"Niat yang baik akan diberikan balasan yang baik pula."
Akun @manusian*** mengatakan, "Salut min semoga berkah dan dicatat oleh Allah sebagai pahala dalam upaya membantu saudara".
Postingan Al Baik juga mendapatkan komentar pedas dari warganet. "Toko munafik," ujar akun @fendyfend***.
Komentar Fendy ini kemudian ditanggapi oleh warganet lainnya. Mereka membela Al Baik dan memberi dukungan agar terus melakukan aksi boikot ini.
"@fendyfand*** untuk @albaik_supermarket tidak perlu menggubris hate speech. Lanjutkan perjuangannya, sekecil apapun yang bisa dilakukan. Semangat ya Al Baik dan Terima kasih. Ingat, kiat akan dihisab atas apa yang kita lakukan dan ucapkan, bukan yang orang lain lakukan."