Ahad 19 Nov 2023 15:30 WIB

7 Fakta dan Data Kekejaman Isreal Hancurkan Sosial Ekonomi Warga Gaza

Tidak satu pun siswa di Gaza bisa mengakses pendidikan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina mencari korban selamat di dalam sisa-sisa bangunan yang hancur pascaserangan udara Israel di kamp pengungsi Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Sabtu, 18 November 2023.
Foto: AP Photo/Mohammed Dahman
Warga Palestina mencari korban selamat di dalam sisa-sisa bangunan yang hancur pascaserangan udara Israel di kamp pengungsi Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Sabtu, 18 November 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Penyerangan Israel ke Gaza Palestina telah berdampak buruk pada sosial ekonomi di Palestina. Seperti dilansir Al Arabiya pada Ahad (19/11/2023), berikut data dan fakta dari organisasi internasional tentang dampak sosial ekonomi dari kekejaman Israel melakukan penyerangan secara brutal di Gaza, Palestina.

1) Israel merusak ratusan ribu rumah warga sipil

Baca Juga

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), mengutip data dari departemen pekerjaan umum dan perumahan Palestina mengatakan serangan Israel telah menghancurkan lebih dari 41.000 unit rumah dan merusak lebih dari 222.000 unit rumah.Secara keseluruhan, disebutkan sedikitnya 45 persen unit perumahan di Gaza dilaporkan rusak atau hancur.

Sulit untuk memverifikasi secara independen jumlah korban jiwa, namun wartawan Reuters di Gaza mengatakan kerusakan terjadi dalam skala besar. Seorang reporter Israel yang dibawa untuk melihat kota Beit Hanoun di Gaza oleh militer Israel melaporkan pada 12 November bahwa hampir tidak ada satu pun bangunan yang dapat dihuni yang masih berdiri. Lebih dari 52.000 orang pernah tinggal di sana sebelum perang.

2) Israel hancurkan sekolah dan rumah sakit

Dalam laporan tanggal 15 November, OCHA mengatakan 279 fasilitas pendidikan dilaporkan telah rusak dengan lebih dari 51 persen dari total kerusakan, dan tidak satupun dari 625.000 siswa di Gaza dapat mengakses pendidikan.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, pada 16 November, hanya sembilan dari 35 rumah sakit di Gaza yang berfungsi sebagian. Sisanya telah menutup layanan medis formal. OCHA mengatakan 55 ambulans di Gaza telah rusak, dan dilaporkan terjadi kekurangan obat-obatan dan produk darah.

3) Blokade membuat warga Gaza kesulitan bahan bakar dan air

Badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) mengatakan pada 16 November bahwa karena kekurangan bahan bakar, 70 persen masyarakat di Gaza selatan tidak memiliki akses terhadap air bersih.

Pabrik desalinasi air laut di...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement