REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Klaim militer Israel bahwa mereka menemukan sebuah terowongan di bawah Rumah Sakit al-Shifa di Gaza Utara dibantah oleh Kementerian Kesehatan Gaza. Direktur Kementerian Kesehatan Gaza Mounir el-Boursh menolak klaim Israel tersebut.
"(Klaim) ini merupakan kebohongan murni," kata Mounir el-Boursh kepada Aljazirah, Senin (20/11/2023).
Dalam pernyataannya pada Ahad (19/11/2023), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka menemukan terowongan sepanjang (55 meter) dan kedalaman 10 meter di bawah fasilitas medis terbesar di Gaza, yang telah dikepung pasukan Israel selama beberapa hari.
Tentara Israel mempublikasikan video di saluran Telegram resminya yang menunjukkan seorang tentara turun ke dalam terowongan. IDF mengatakan rekaman itu diambil dengan dua kamera terpisah pada 17 November.
Video tersebut menunjukkan sebuah tangga yang mengarah ke lorong beton melengkung yang berakhir dengan sebuah pintu. Tentara mengatakan itu pintu yang "tahan ledakan dan memiliki lubang tembak itu" mengarah ke dalam terowongan.
Menurut pernyataan tersebut, IDF mengatakan terowongan itu ditemukan "di area rumah sakit di bawah sebuah gudang di samping sebuah kendaraan yang berisi banyak senjata termasuk RPG, bahan peledak, dan senapan Kalashnikov".
Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan pintu masuk itu ditemukan ketika bulldozer militer Israel merobohkan dinding di luar kompleks rumah sakit. IDF juga menemukan lorong dengan tangga spiral dengan ketinggian 10 meter.
"Ini lorong besar yang memiliki tangga besi (spiral), kemudian memanjang 55 meter dan sampai ke pintu tahan ledakan," kata Hagari seperti dikutip Aljazirah, Ahad (19/11/2023).
Ia mengindikasi tentara Israel belum mencoba membuka pintu tersebut karena khawatir adanya jebakan. Hagari menambahkan, intelijen Israel menduga di sisi lain pintu itu terowongan akan memecah atau akan ada ruangan komando dan kontrol yang besar.
Ia mengatakan, pasukan IDF akan melanjutkan penyisiran di area tersebut yang kemungkinan ada akses ke rumah-rumah di sekitarnya. Israel menjadikan al-Shifa sebagai titik operasi sejak pasukan IDF memasuki rumah sakit tersebut pada Rabu (15/11/2023).