Selasa 21 Nov 2023 16:25 WIB

Warga Palestina Syekh Belal Alhabil Jadi Tamu Spesial di Diskusi Masjid Salman

Syekh Belal pun menceritakan langsung kondisi masyarakat yang berada di Gaza Palestina kepada para jemaah yang hadir.

Rep: Arie Lukihardianti bandung 24jam/ Red: Partner
.
Foto: network /Arie Lukihardianti bandung 24jam
.

Tamu spesial berkewarganegaraan Gaza, Palestina, Syekh Belal Alhabil
Tamu spesial berkewarganegaraan Gaza, Palestina, Syekh Belal Alhabil

BANDUNG----Masjid Salman ITB melalui Wakaf Salman terus menunjukkan kepeduliannya pada Palestina. Yakni, dengan menggelar kajian dan diskusi mengenai “Bagaimana Donasimu Sampai ke Palestina: Peran ZISWAF untuk Kemanusiaan” akhir pekan lalu.

Acara tersebut diikuti oleh sejumlah jemaah Masjid Salman ITB, baik ikhwan maupun akhwat.

Kajian ini dihadiri langsung oleh Agus Budiyanto sebagai Direktur Eksekutif Forum Zakat (FOZ) Indonesia, Jazuli Ambari sebagai Ketua Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan Arief Budiman sebagai Kepala Divisi Pengumpulan Retail Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) serta Hari Utomo, ketua Wakaf Salman.

Diskusi yang melibatkan para ahli dari keempat Lembaga dan Organisasi ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana alur donasi yang mereka lakukan guna memberikan kontribusi bantuan langsung untuk saudara kita di Palestina hingga sampai di tangan yang tepat.

Selain itu, dihadirkan pula tamu spesial berkewarganegaraan Gaza, Palestina, yaitu Syekh Belal Alhabil yang datang untuk berdiskusi. Syekh Belal pun menceritakan langsung kondisi saudara-saudara kita yang berada di Gaza Palestina lewat perspektif warga negara Palestina itu sendiri kepada para jemaah yang hadir.

“Saya akan menjelaskan, bahwa yang terjadi di Palestina bukan konflik, melainkan penjajahan. Sudah 75 tahun bumi Palestina masih dijajah. Keluarga saya masih di Gaza, hingga sekarang masih hidup. Tapi, komunikasi kami terputus setelah serangan besar kemarin,” ujar Syekh Belal.

Setelah sesi diskusi dan tanya jawab dengan jemaah berlangsung, Wakaf Salman melakukan simbolis penyerahan komitmen, yaitu satu unit ambulans untuk Palestina, yang diserahkan langsung kepada pihak Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).

Infak kemanusiaan diberikan oleh Wakaf Salman kepada BAZNAS secara simbolis. Terakhir, para pemateri dari berbagai Lembaga melakukan simbolis komitmen warga Indonesia untuk Palestina, sambil berfoto dan bergandengan tangan.

“Kami di Masjid Salman ITB menyatakan bahwa kami berdiri di samping saudara kita di Palestina. Ini adalah kondisi kemanusiaan yang sangat luar biasa," kata Hari.

Hingga saat ini, kata dia, Masjid Salman ITB melalui Wakaf Salman dan para wakifnya sudah berkontribusi langsung untuk Palestina.

"Kami membantu mulai dari bantuan sumur dan air bersih, pembangunan Masjid Syekh Ajlin, hingga penyaluran unit ambulans," paparnya.

Hari berharap, adanya forum diskusi ini dapat menjadi wadah keterbukaan para Lembaga atas hak para donaturnya, dalam penyaluran bantuan kemanusiaan untuk saudara kita di Palestina.

Sementara menurut Ketua Bulan Sabit Merah Indonesia, Jazuli Ambari, pembahasan mengenai implementasi Zakat Infak Sadaqah dan Wakaf (ZISWAF) sebagai metode yang efektif dalam menanggapi isu kemanusiaan di Palestina.

“Alhamdulillah hingga hari ini kami masih memantau penyaluran bantuan ke Gaza. Tentunya, BSMI memiliki mitra lokal yang kerap berkoordinasi dalam hal penyaluran bantuan, khususnya di Palestina. Kiranya begitulah alur donasi yang berhak masyarakat tau dari pihak BSMI terkait bantuan kemanusiaan Palestina," paparnya.

sumber : https://bandung24jam.republika.co.id/posts/246805/warga-palestina-syekh-belal-alhabil-jadi-tamu-spesial-di-diskusi-masjid-salman
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement