Selasa 21 Nov 2023 17:02 WIB

Ratusan Pabrik China Siap Masuk Kawasan Industri Batang

Waxinda memudahkan perusahaan kecil dan menengah China untuk investasi di RI.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Ngurah Wirawan (kiri), CEO Wanxinda Group Chen Riling (kedua dari kiri), Direktur Utama PT Danareksa Yadi Jaya Ruchandi (kedua dari kanan), dan Direktur Investasi  Danareksa Chris Soemijantoro (kanan) saat penandantanganan perjanjian pemanfaatan tanah industri (PPTI) di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Ngurah Wirawan (kiri), CEO Wanxinda Group Chen Riling (kedua dari kiri), Direktur Utama PT Danareksa Yadi Jaya Ruchandi (kedua dari kanan), dan Direktur Investasi  Danareksa Chris Soemijantoro (kanan) saat penandantanganan perjanjian pemanfaatan tanah industri (PPTI) di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (21/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Ngurah Wirawan angkat suara perihal rencana masuknya ratusan pabrik China ke KITB di Jawa Tengah. KITB atau Grand Batang City merupakan anggota holding BUMN spesialis transformasi dan investasi Danareksa, baru saja menandatangani perjanjian pemanfaatan tanah industri (PPTI) dengan PT Wanxinda Teknologi Industrial Park Development (Wanxinda) asal China.

Ngurah menjelaskan, kerja sama ini telah dimulai pada 2021 melalui penandatangan kerja sama Pemerintah Indonesia dan Cina, maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Pemerintah Provinsi Fujian, China. "Posisi Wanxinda menjadi alat bantu pemerintah China untuk bisa berinvestasi pada kelompok industri kecil dan menengah," ujar Ngurah saat penandantanganan perjanjian pemanfaatan tanah industri (PPTI) di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Baca Juga

Ngurah menyampaikan hal ini akan memudahkan perusahaan dengan skala kecil dan menengah China untuk berinvestasi di Indonesia. Menurut Ngurah, kerja sama ini sama-sama menguntungkan bagi Indonesia dan China.

"Mereka (Wanxinda) akan membawa teman-teman dari China untuk masuk ke Indonesia. Saya beruntung tidak perlu repot-repot memasarkan (KITB) karena dia yang bawa," ucap Ngurah. 

Ngurah menjelaskan KITB hanya menyediakan lahan dan infrastruktur dasar. Wanxinda, ucap Ngurah, akan mendesain dan membangun infrastruktur lanjutan untuk ratusan investor China. Ngurah menambahkan Wanxinda akan mengembangkan fasilitas gedung pabrik yang siap pakai. Ngurah memperkirakan proses pengembangan infrastruktur lanjutan akan berjalan selama enam bulan dan ditargetkan beroperasi pada tahun depan. 

"Mereka tidak bangun satu jenis pabrik, tapi menyediakan infrastruktur untuk pabrik-pabrik dari China," sambung Ngurah. 

Ngurah menyebut ratusan pabrik berskala kecil dan menengah Cina memiliki dampak pembukaan lapangan kerja jauh lebih besar ketimbangan sektor industri dengan teknologi tinggi. Ngurah menyebut hal ini sejalan dengan arahan Danareksa dan Kementerian BUMN agar pembangunan memiliki berperan aktif dalam menciptakan pertumbuhan lapangan kerja. 

"Nanti tetap kita akan kurasi (sektor usaha) yang masuk, jumlahnya sendiri masih menunggu dari Wanxinda," kata Ngurah.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement