REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman sebesar 350 juta dolar AS untuk mendukung Kementerian Kesehatan Indonesia dalam melaksanakan transformasi perawatan kesehatan primer di Indonesia. Adapun transformasi perawatan kesehatan primer diyakini akan meningkatkan akses ke layanan perawatan kesehatan primer yang berkualitas dan responsif terhadap gender dan iklim.
Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga mengatakan program dukungan tindakan dan transformasi kesehatan esensial (SEHAT/Supporting Essential Health Actions and Transformation) merupakan pinjaman berbasis hasil yang dirancang untuk memperkuat, mengintegrasikan, dan menstandarisasikan siklus model penyampaian layanan perawatan kesehatan primer di puskesmas dan posyandu di Indonesia.
“ADB gembira dapat bermitra dengan Pemerintah Indonesia dalam mentransformasikan program perawatan kesehatan primer demi masyarakat yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih tangguh,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (21/11/2023).
Menurutnya program SEHAT akan didukung oleh bantuan teknis senilai dua juta dolar AS bersumber dari Japan Fund for Prosperous and Resilient Asia and the Pacific. Adapun program ini sepenuhnya selaras dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional pemerintah dan mendukung pelaksanaan agenda transformasi kesehatan Indonesia pasca-pandemi.
“Yang sangat penting untuk memperkuat sistem kesehatan Indonesia serta merespons pandemi pada masa mendatang dan perubahan iklim,” ucapnya.
Dia menyebut program SEHAT akan meningkatkan layanan perawatan kesehatan primer bagi masyarakat dan rumah tangga melalui bantuan yang melengkapi penyedia layanan kesehatan primer dengan mesin USG dan instrumen untuk memantau adanya stunting dan malnutrisi.
Selain itu, program SEHAT akan memperkuat dan menstandarisasi laboratorium kesehatan masyarakat tingkat satu di puskesmas, serta meningkatkan kapasitas layanan perawatan kesehatan primer dan staf laboratorium kesehatan masyarakat. Hal ini termasuk pelatihan tenaga kesehatan di puskesmas dan posyandu agar dapat memberikan layanan kesehatan reproduktif, serta deteksi dini dan penanganan kekerasan berbasis gender.
Adapun program ini juga mempromosikan integrasi sistem informasi kesehatan fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan platform kesehatan digital SatuSehat dari Kementerian Kesehatan, serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan terutama tujuan 3 (kehidupan sehat dan sejahtera) dan tujuan 5 (kesetaraan gender).