Rabu 22 Nov 2023 10:32 WIB

Perpisahan Jurnalis yang Gugur di Gaza Saat Siaran Langsung: Ini Video Terakhir Saya

Lebih dar 60 jurnalis terbunuh di Jalur Gaza sejak agresi Zionis Israel

Rep: Rossi Handayani, Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah jurnalis menyalakan lilin dan melakukan aksi doa bersama solidaritas untuk jurnalis Palestina di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat (10/11/2023). Aksi tersebut untuk mendoakan jurnalis yang bertugas meliput di Jalur Gaza sekaligus mengutuk serangan yang menewaskan sejumlah jurnalis.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah jurnalis menyalakan lilin dan melakukan aksi doa bersama solidaritas untuk jurnalis Palestina di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat (10/11/2023). Aksi tersebut untuk mendoakan jurnalis yang bertugas meliput di Jalur Gaza sekaligus mengutuk serangan yang menewaskan sejumlah jurnalis.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Tentara Israel membunuh dua jurnalis Palestina lagi pada Senin (20/11/2023) dalam serangan udara semalam di Jalur Gaza. 

Dilansir dari laman Anadolu Agency pada Selasa (21/11/2023), menurut kantor berita resmi Palestina Wafa, serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di Kota Gaza menyebabkan beberapa warga Palestina gugur, termasuk jurnalis perempuan Alaa' Taher al-Hasanat. 

Baca Juga

Kemudian menambahkan bahwa jurnalis perempuan lainnya, Ayat Khaddoura, juga gugur dalam serangan udara Israel di rumahnya di kota Beit Lahia, Jalur Gaza utara. Menurut kantor berita tersebut, Khaddoura melakukan siaran langsung di TV Al-Ghad Palestina tak lama sebelum rumahnya dibombardir. Dia mengatakan di televisi, "Ini mungkin video terakhir saya."

Dia juga mengatakan bahwa tentara Israel menembakkan bom fosfor putih di Beit Lahia untuk mengusir warga Palestina dari kota mereka. Lebih dari 60 jurnalis Palestina sejauh ini terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober.