REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata selama empat hari. Sebagai imbalan, Hamas akan membebaskan puluhan warga Israel yang mereka tawan ketika melakukan operasi infiltrasi ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Kantor berita Aljazirah melaporkan pada Rabu (22/11/2023) bahwa Israel telah merilis daftar tahanan Palestina yang dijadwalkan akan dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran sandera dengan Hamas.
Daftar tersebut, yang dirilis oleh kementerian kehakiman, termasuk 300 tahanan, terutama remaja laki-laki. Jumlah daftar yang dirilis ini dua kali lipat dari permintaan Hamas sebanyak 150 tahanan perempuan dan anak-anak. Tidak jelas berapa banyak dari 300 tahanan Palestina yang akan dibebaskan.
Daftar tersebut berisi informasi pribadi, termasuk nama, tanggal lahir, tanggal penangkapan dan nomor ID. Daftar ini juga memuat tuduhan dan alasan mereka dipenjara.
Israel memberikan waktu 24 jam kepada keluarga tahanan untuk mengajukan banding pembebasan tahanan.