Rabu 22 Nov 2023 21:43 WIB

Gandeng Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Unilever Indonesia Kolaborasi Kewirausahaan

Unilever menggandeng ITB Ahmad Dahlan, termasuk perlindungan kekerasan seksual.

Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah ITB Ahmad Dahlan, Yayat Sujatna bersama Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti.
Foto: Republika.co.id
Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah ITB Ahmad Dahlan, Yayat Sujatna bersama Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Jakarta, yang sebelumnya dikenal sebagai Akademi Bank Muhammadiyah diajak Unilever Indonesia untuk menekem nota kesepahaman (MoU) jangka panjang. Kerja sama tersebut mencakup sejumlah aspek penting, termasuk kewirausahaan, pendidikan dan pembelajaran, serta perlindungan dan pemberdayaan perempuan. 

Kolaborasi yang direncanakan berlangsung selama empat tahun tersebut merupakan kelanjutan dari kemitraan antara Muhammadiyah dan Unilever Indonesia yang dimulai pada 2020. Kerja sama  didasarkan pada komitmen kuat kedua belah pihak untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif serta berkontribusi dalam meningkatkan manfaat sosial dan ekonomi.

“Kolaborasi kami dengan ITB Ahmad Dahlan Jakarta yang berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah adalah salah satu aksi nyata dari komitmen Unilever Indonesia untuk terus memajukan Indonesia yang lebih berdaya dan sejahtera melalui kemitraan dengan sejumlah organisasi terpercaya," kata Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Ira Noviarti dalam siaran di Jakarta, Rabu (22/11/2023).

Ira menyampaikan, perusahaan yang dipimpinnya telah hadir hampir 90 tahun di Indonesia dan telah meluncurkan sejumlah program yang difokuskan untuk masyarakat Indonesia, termasuk upaya untuk mendorong kewirausahaan di kalangan pemuda. Selain itu, perseroan juga mengajak melawan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak-anak. 

"Kewirausahaan pemuda dan isu keadilan gender merupakan dua hal yang terus kami perjuangkan melalui berbagai kebijakan, program, dan kemitraan. Kami sangat menyambut baik kemitraan yang dilandasi kesamaan misi dua organisasi ini untuk berkontribusi bagi masyarakat luas. Insya Allah kerja sama ini akan membawa banyak manfaat yang positif bagi Indonesia," ucap Ira.

Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah ITB Ahmad Dahlan, Yayat Sujatna menjelaskan, penandatanganan MoU mencakup kerja sama jangka panjang selama empat tahun bagi kedua belah pihak. Menurut dia, ITB Ahmad Dahlan Jakarta akan melaksanakan Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan penguatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. 

"Kami menyambut baik kerja sama ini, mengingat visi dan misi kami dengan Unilever Indonesia sama, yaitu terus memberikan manfaat positif bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam mencetak generasi muda yang fasih berwirausaha serta berdaya, termasuk memberdayakan perempuan," ucap Yayat.

Dalam skala yang lebih luas, menurut dia, kerja sama itu menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan, khususnya kekerasan seksual. "Mengacu data Komnas Perempuan pada 2022, kekerasan seksual menjadi bentuk kekerasan yang dominan, dengan 2.228 kasus atau sekitar 38,21 persen," kata Yayat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement