Kamis 23 Nov 2023 11:31 WIB

Pakar Pastikan Wolbachia tak Bisa Infeksi Manusia

Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia bukan organisme hasil modifikasi genetik.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Adi Utarini
Foto: instagram/dokpri
Adi Utarini

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Peneliti Utama World Mosquito Program (WMP), Adi Utarini, menjawab terkait aspek keamanan Wolbachia. Ia memastikan Wolbachia tidak menginfeksi manusia.

"Apakah Wolbachia bisa pindah ke manusia itu saya kira juga banyak pertanyaan itu. Ini tegas kami nyatakan bahwa Wolbachia itu hanya bisa hidup di sel serangga," kata Adi Utarini di UGM, Rabu (23/11/2023).

Baca Juga

Untuk membuktikan hal tersebut, para peneliti telah mengambil sampel darah mereka yang sehari-hari memberi makan nyamuk ber-Wolbachia. Hasilnya tidak ditemukan antibodi Wolbachia.

"Ini tim peneliti yang memberi makan nyamuk aedes aegypti ini sudah sejak 2011 berarti sudah 10 tahun. Mereka-mereka yang rutin memberi makan aedes aegypti itu kemudian kita ambil darahnya dan dicek apakah ada antibodi Wolbachia jawabannya tidak ada," ucapnya.

Tidak hanya itu, tim peneliti juga telah mengambil sampel darah masyarakat di daerah di mana Wolbachia diimplementasikan. Temuan serupa juga didapati tim peneliti.

"Masyarakat yang di empat dukuh tadi ya sekarang sudah 10 tahun, itu kita ambil darahnya dan kita cek apakah Wolbachia ini bisa pindah ke masyarakat disitu, tidak bisa," katanya.

Direktur Pusat Kedokteran Tropis UGM, Riris Andono Ahmad juga menegaskan nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia bukan organisme hasil modifikasi genetik, mengingat bakteri Wolbachia yang dimasukkan ke dalam tubuh Aedes Aegypti identik dengan Wolbachia yang ada di inang aslinya yaitu Drosophila melanogaster. Ia mengatakan WHO mengklasifikasikan Wolbachia sebagai produk pengendalian vektor baru yang masuk dalam kelas pengendalian secara biologi.

"Kita hanya memindahkan rumahnya ke tubuh nyamuk, dan di dalam tubuh nyamuk dia hidup tenang dan bahagia. Dia tidak mengganggu apapun dari fungsi nyamuknya kecuali bahwa dia itu mengganggu virus denguenya karena dia tidak bisa bereplikasi," ungkapnya. 

"Jika dibandingkan secara materi genetik Wolbachia sama dengan di alam. Secara materi genetik juga nyamuk yang ber-Wolbachia itu sama dengan nyamuk yang tanpa Wolbachia sehingga ini bukan rekayasa genetika," kata dia menambahkan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement