Rabu 22 Nov 2023 22:32 WIB

Polemik Wolbachia, Yogya Justru Sampaikan Keberhasilan Uji Coba yang Efektif Turunkan DBD

Penurunan kasus DBD dirawat di rumah sakit di Kota Yogyakarta turun hingga 86 persen.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab penyakit DBD( (ilustrasi). Penyebaran nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia menjadi strategi baru untuk mengatasi penularan kasus demam berdarah dengue di Indonesia.
Foto: www.freepik.com
Nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab penyakit DBD( (ilustrasi). Penyebaran nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia menjadi strategi baru untuk mengatasi penularan kasus demam berdarah dengue di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Yogyakarta menyebut bahwa penyebaran telur nyamuk Wolbachia yang sudah dilakukan sejak 2016 berhasil menurunkan kasus demam berdarah dengue (DBD) secara signifikan di Kota Pendidikan tersebut.

Hal ini disampaikan terkait polemik Wolbachia, di mana disinformasi terkait inovasi Wolbachia ini semakin liar di masyarakat saat ini. Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi, Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu mengatakan, hingga saat ini Wolbachia sudah dapat menurunkan DBD hingga 77 persen.

"Penurunan (DBD) itu sudah terbukti, kita kasus di Yogyakarta sampai bulan Oktober (2023) kemarin hanya 85 kasus. Padahal, tahun (2022) lalu selama satu tahun itu ada 180 kasus. Jadi, memang ini sangat menurun kasus DBD di Kota Yogyakarta," kata Endang di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Rabu (22/11/2023).

Bahkan, kasus DBD yang dirawat di rumah sakit jauh lebih turun. Endang menuturkan bahwa penurunan kasus yang dirawat di rumah sakit di Kota Yogyakarta turun hingga 86 persen.