REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agensi NewJeans, ADOR, telah merilis pernyataan resmi mengenai kontroversi terbaru terkait manajemen grupnya. Belum lama ini, sejumlah penggemar menyatakan keprihatinannya bahwa ADOR tidak memberikan akses pendidikan kepada anggota NewJeans.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang anggota, Hanni. Dalam siaran langsung terbaru, dia mengatakan ingin mengambil lebih banyak kelas bahasa Korea.
"Ada sesuatu yang ingin saya katakan. Saya mengatakan kepada perusahaan bahwa saya ingin mengambil lebih banyak kelas bahasa Korea. Namun, mereka mengatakan saya tidak bisa. Karena mereka bilang saya tidak membutuhkannya. Pelajaran bahasa Korea terakhir saya adalah dua tahun lalu," kata dia.
Penolakan perusahaan terhadap akses pendidikan untuk Hanni membuat sejumlah penggemar terganggu. Beberapa dari mereka mengatakan menolak akses pendidikan merupakan pelanggaran hak asasi manusia.
Keesokan harinya, Hanni menindaklanjuti dengan postingan di platform komunikasi penggemar Phoning yang menyatakan telah terjadi kesalahpahaman dan permintaannya untuk belajar bahasa Korea.
Sekitar setahun yang lalu, dia mengatakan kepada manajer yang meninggalkan perusahaan lebih awal tentang bagaimana ingin mulai melakukan kelas bahasa Korea lagi. Manajer itu langsung menjawab dengan sangat ringan sehingga Hanni menganggapnya sebagai lelucon yang cukup lucu.
"Saya hanya ingin berbagi cerita menyenangkan, tetapi menurut saya ada kesalahpahaman. Percakapan itu belum sampai ke label atau CEO saya karena hanya percakapan ringan. Saya merasa sangat menyesal mengenai hal ini," kata Hanni, dilansir Soompi, Kamis (23/11/2023).
Kemudian pada hari itu, ADOR merilis pernyataannya yang membahas tidak hanya kontroversi mengenai penolakan Hanni untuk belajar bahasa Korea tapi juga kekhawatiran terbaru mengenai Hyein yang putus sekolah.
"Mengenai pendidikan anggota, ADOR telah merekrut instruktur dan menjadwalkan kelas berdasarkan kebutuhan anggota NewJeans. Kami terus melakukan hal ini dan yang terbaru, kami mengadakan kelas bahasa terpisah untuk Hanni. Hal ini juga berlaku untuk pendidikan bahasa Korea," kata agensi.
Sementara kasus Hyein, agensi mengatakan keputusan homeschooling sepenuhnya dibuat oleh orang tuanya dan rumor giginya telah dilaminasi tidak benar.
"Hyein memulai program gigi sebelum bergabung dengan ADOR sebagai trainee dengan persetujuan orang tuanya. Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan penyelarasan gigi sekaligus menjaga gigi yang sudah ada semaksimal mungkin, sangat berbeda dengan laminasi gigi," ucapnya.