Kamis 23 Nov 2023 21:24 WIB

BI: Nilai Tukar Rupiah November 2023 Menguat 1,99 Persen

Nilai tukar rupiah tercatat stabil dibanding mata uang beberapa negara Asia lainnya.

Red: Lida Puspaningtyas
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan kenaikan suku bunga menjadi 5,75 persen dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan, Kamis (19/1/2023).
Foto: Dok. Republika
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan kenaikan suku bunga menjadi 5,75 persen dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan, Kamis (19/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesie (BI) mencatat nilai tukar rupiah pada 22 November 2023 menguat 1,99 persen dibandingkan dengan posisi akhir Oktober 2023. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar rupiah tercatat stabil dibandingkan mata uang beberapa negara Asia lainnya.

“Secara year-to-date, nilai tukar rupiah tercatat stabil, dengan depresiasi terbatas 0,04 persen dari level akhir Desember 2022, lebih baik dibandingkan dengan rupee India, baht Thailand, dan ringgit Malaysia yang masing-masing tercatat melemah sebesar 0,70 persen, 1,70 persen, dan 5,84 persen,” kata Perry saat konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Baca Juga

Perry mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah tersebut didorong oleh aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Ke depannya, Perry menyebut upaya stabilisasi nilai tukar rupiah terus diperkuat agar sejalan dengan nilai fundamentalnya dan mendukung pengendalian inflasi dari barang impor.