REPUBLIKA.CO.ID,Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) dan tujuh kementerian lainnya di China mengumumkan lima belas kota di China telah menjadi percontohan untuk “elektrifikasi penuh kendaraan sektor publik”.
Pemberitahuan tersebut tidak menyebutkan jangka waktu tertentu, namun mencerminkan rencana nasional pengembangan kendaraan listrik (EV) yang bertujuan untuk melistriki semua kendaraan umum secara nasional pada tahun 2035.
Ke-15 kota tersebut mencakup kota-kota terbesar, seperti Beijing dan Shenzhen, serta kota-kota berukuran sedang di seluruh wilayah negara, seperti Chongqing di barat daya dan Changchun di timur laut.
Tujuannya adalah untuk menghadirkan total 600 ribu kendaraan sektor publik bertenaga listrik di jalan-jalan kota, demikian isi pemberitahuan tersebut. “Kendaraan sektor publik” mencakup bus, kendaraan sanitasi, taksi, mobil pos, dan banyak lagi.
“Saat ini, kendaraan listrik menyumbang sekitar 10 persen dari keseluruhan kendaraan di seluruh negeri, tertinggal dari 30 persen penetrasi pasar secara keseluruhan,” kata perwakilan MIIT, Zhao Shijia, kepada Xinhua, Sabtu (25/11/2023).
Zhao juga mengatakan bahwa, dengan dikeluarkannya pemberitahuan tersebut, variasi dan frekuensi penggunaan kendaraan umum akan memiliki “efek utama yang kuat pada penyebaran elektrifikasi”.
China telah menyaksikan lonjakan penggunaan bus listrik dalam beberapa tahun terakhir. Antara tahun 2014 dan 2022, jumlahnya meningkat dari 37 ribu menjadi 529 ribu, menurut Akademi Ilmu Transportasi Tiongkok.
Upaya mewujudkan mobilitas masyarakat yang sepenuhnya menggunakan listrik membawa tantangan. Khususnya, kota-kota tertentu dalam daftar percontohan, seperti Changchun, menghadapi cuaca musim dingin yang sangat dingin, sehingga menimbulkan masalah pada kinerja baterai.
Beberapa ahli percaya bahwa hambatan seperti itu akan mendorong inovasi dalam industri kendaraan listrik dan sepanjang rantai pasokan. “Kami mengintensifkan pengembangan pusat penelitian dan pengembangan kendaraan listrik, terus berupaya meningkatkan kemampuan jangkauan dan mengurangi biaya,” kata seorang manajer perusahaan mobil kepada Xinhua.
Program percontohan ini juga diperkirakan akan memacu pembangunan infrastruktur tambahan. Rencana tersebut mencakup pembangunan lebih dari 700 ribu tiang pengisi daya dan 7.800 stasiun penggantian baterai.