REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin mengatakan China menyambut kebijakan Pemerintah Malaysia yang memberikan bebas visa selama 30 hari bagi warga Tiongkok. "Kami menyambut baik kebijakan bebas visa 30 hari Malaysia untuk warga negara China. China dan Malaysia adalah negara bertetangga yang memiliki persahabatan yang telah lama terjalin," kata Wang Wenbin dalam konferensi pers rutin di Beijing, China, dikutip Selasa (28/11/2023).
Malaysia akan mengizinkan perjalanan bebas visa selama 30 hari bagi warga negara China mulai 1 Desember tahun ini, seperti diumumkan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengumumkan bahwa Pemerintah China menerapkan bebas visa selama 15 hari bagi warga negara Malaysia yang berlaku mulai 1 Desember 2023 hingga 30 November 2024.
"Awal tahun ini, kedua negara mencapai kesepahaman bersama yang penting dalam membangun komunitas China-Malaysia untuk masa depan bersama, dan tahun depan menandai 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara," ungkap Wang Wenbin.
Ia meyakini kebijakan bebas visa baik bagi warga China maupun Malaysia dan akan semakin meningkatkan perjalanan lintas batas antara kedua negara.
"China siap bekerja sama dengan Malaysia untuk terus meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan serta pertukaran budaya dan masyarakat guna memberikan hasil yang lebih bermanfaat dan meningkatkan persahabatan," kata Wang Wenbin.
China mencabut batasan pergerakan sejak pandemi Covid-19 pada Desember 2022 namun baru mengeluarkan visa turis pada Maret 2023. Pemerintah China juga akan menerapkan bebas visa selama 15 hari bagi warga negara Prancis, Jerman, Italia, Belanda dan Spanyol mulai 1 Desember 2023.
Sementara di Malaysia, Anwar Ibrahim mengatakan fasilitas bebas visa adalah untuk merayakan peringatan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Malaysia dan China pada 2024. Fasilitas bebas visa itu akan mengikuti prosedur keamanan untuk menyaring para pengunjung dan wisatawan.