Senin 05 Feb 2024 11:04 WIB

Genjot Industri Pariwisata, Iran Berlakukan BebasVisa untuk 28 Negara

Pandemi dan sanksi internasional, membuat wisata Iran terpukul.

Liburan (Ilustrasi)
Foto: maxpixel
Liburan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Mulai Senin (5/2/2024), Pemerintah Iran mulai memberlakukan bebas visa bagi wisatawan dari 28 negara sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan industri wisata di Negara Teluk Persia tersebut. Di antara negara-negara yang mendapat fasilitas bebas visa tersebut adalah Jepang, Brazil, India, Mexico, Peru, Indonesia, Singapura, Kuba, Tunisia danTanzania.

Sesuai dengan kebijakan pemerintahan Ebrahim Raisi dalam menerapkan "tetangga yang bersahabat", negara lainnya yang juga termasuk dalam daftar seperti yang diumumkan Kementerian Luar Negeri Iran Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Qatar, UAE dan beberapa negara dari Asia Tengah. Tahun lalu, Iran memperbarui hubungan diplomatik dengan Arab Saudi setelah tujuh tahun melakukan negosiasi secara maraton antara dua negara berseteru itu, yang dimediasi oleh Irak, Oman dan China.

Baca Juga

Teheran juga telah menghidupkan kembali hubungan dengan UEA dan Kuwait dan terlibat dalam diplomasi sebagai usaha untuk memulihkan hubungan dengan Bahrain. Menurut pengamat, kebijakan tersebut memperlihatkan kecenderungan Iran untuk memperkuat hubungan diplomatik dan budaya dengan negara-negara di Amerika Latin, Asia Selatan dan Asia Tengah.

Ali-Reza Bigdeli, Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Konsuler beberapa waktu mengonfirmasi bahwa warga negara dari 28 negara akan diberikan bebas visa masuk ke Iran. Namun hanya berlaku bagi mereka yang bepergian ke Iran melalui udara, bukan melalui penyeberangan perbatasan darat.

Menurut Bigdeli, warga negara India dapat melakukan perjalanan ke Iran tanpa memperoleh visa asalkan mereka datang melalui udara, namun mereka memerlukan visa jika melakukan perjalanan melalui jalan darat. Bulan lalu, Menteri Pariwisata Ezzatollah Zarghami mengatakan keputusan pemberian keringanan visa bertujuan untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata negaranya, menyusul akses bebas visa kepada warga negara dari Turki, Oman, Azerbaijan, Armenia, China, Lebanon dan Suriah.

Setelah merebaknya virus corona pada awal 2020, industri pariwisata Iran yang terkena sanksi sangat terpukul karena jumlah wisatawan anjlok drastis. Namun, sejak pertengahan 2023, telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, menurut statistik resmi.

 

sumber : antara, anadolu
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement