Selasa 28 Nov 2023 20:31 WIB

Mendag Pastikan Harga Barang Pokok Jelang Nataru Stabil

Banyaknya pasokan membuat harga bapok cenderung turun.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengecek harga bahan pokok di pasar.
Foto: Kementerian Perdagangan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengecek harga bahan pokok di pasar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, harga barang kebutuhan pokok (bapok) secara umum cenderung turun dan stabil menjelang Natal dan Tahun Baru 2024 di Gresik, Jawa Timur. Banyaknya pasokan membuat harga bapok cenderung turun. 

Hal tersebut diungkapkan Mendag saat melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bapok di Pasar Baru, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (28/11/2023). “Secara umum harga bapok di Gresik, Jawa Timur menjelang Natal dan Tahun Baru terpantau turun. Hal ini disebabkan banyaknya pasokan bapok. Tidak mungkin harganya turun kalau pasokannya sedikit,” ungkap Zulhas melalui keterangan resmi, Selasa (28/11/2023).

Baca Juga

Dibandingkan pekan lalu, sejumlah harga komoditas bapok di Pasar Baru Gresik terpantau stabil yaitu minyak goreng curah di harga Rp 13.500 per liter, beras medium Rp 13.000 per kg, beras premium Rp 14.000 per kg, gula pasir Rp 16.500 per kg, tepung terigu Rp 12.000 per kg, minyak goreng premium Rp 18.000 per liter, minyak kita Rp 14.500 per liter, daging sapi Rp 100.000 per kg, bawang merah Rp 28.000 per kg, bawang putih Rp 33.000 per kg, telur ayam ras Rp 26.000 per kg, serta beras Bulog Rp 10.900 per kg.

Harga komoditas yang mengalami penurunan antara lain cabai merah keriting turun 10,76 persen dari Rp 70.000 per kg menjadi Rp 65.000 per kg, cabai merah besar turun 10,76 persen dari Rp 70.000 per kg menjadi Rp 65.000 per kg, daging ayam ras turun 9 persen dari Rp 36.000 per kg menjadi Rp 33.000 per kg, serta cabai rawit merah turun 5,5 persen dari Rp 90.000 per kg menjadi Rp 80.000 per kg.  

 

Mendag juga menyampaikan, harga bapok terkendali karena kerja sama berbagai pihak, baik pedagang, pemerintah pusat, dan daerah. “Jadi memang ini kerja sama semua, mulai dari Bupati, Gubernur Jawa Timur, pemerintah pusat, pedagang pasar, kita semua sehingga kita bisa menjaga stabilitas harga bapok,” kata Zulhas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement