Rabu 29 Nov 2023 14:51 WIB

Website KPU Maintenance Saat Data Pemilih Diduga Bocor dan Dijual

Jimbo mengaku berhasil mendapatkan 252 juta data pemilih yang sebagian di antaranya t

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Beberapa panel monitor pemantau Pilkada dipasang di monitor operation room saat peluncuran Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (11/7).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Beberapa panel monitor pemantau Pilkada dipasang di monitor operation room saat peluncuran Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laman resmi KPU RI, yakni sidalih.kpu.go.id, tidak bisa diakses karena sedang proses pemeliharaan atau perawatan. Hal ini terjadi saat peretas mengklaim berhasil mencuri 204 juta data pemilih Pemilu 2024 dari situs KPU RI.

Sidalih merupakan akronim dari Sistem Informasi Data Pemilih. Republika.co.id mencoba mengakses laman sidalih.kpu.go.id beberapa kali pada Rabu (29/11/2034). Namun, hanya muncul tulisan berbunyi, "Website sedang maintenance. Harap kembali beberapa saat lagi. KPU Team."

Baca Juga

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, tak merespons ketika Republika.co.id bertanya apakah perawatan website itu merupakan upaya antisipasi serangan peretas. Dia hanya menjelaskan bahwa perawatan sudah dilakukan sejak pekan lalu, jauh sebelum muncul dugaan data pemilih bocor.

"Maintenance sudah dilakukan sejak pekan lalu karena lalu lintas perkembangan input data pindah milih sedang berjalan, supaya traffic data lancar," kata Hasyim kepada wartawan, Rabu (29/11/2023).