Rabu 29 Nov 2023 14:43 WIB

Data 204 Juta Pemilih Diduga Bocor, KPU Gandeng BIN dan Kemenkominfo

UU Pemilu mengamanatkan kepada KPU untuk menyampaikan DPT soft copy kepada parpol.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua KPU Hasyim Asy'ari di halaman kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2023).
Foto: Republika/ Eva Rianti
Ketua KPU Hasyim Asy'ari di halaman kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari angkat bicara soal dugaan 204 juta data pemilih Pemilu 2024 yang dikelola lembaganya dicuri oleh peretas dan dijual di forum hacker. Hasyim mengatakan, daftar pemilih tetap (DPT) sebenarnya tidak hanya dimiliki oleh KPU RI.

Dia menjelaskan, data DPT Pemilu 2024 dalam bentuk soft copy tidak hanya berada di data center KPU. Data tersebut juga dipegang oleh banyak pihak.

"Karena memang UU Pemilu mengamanatkan kepada KPU untuk menyampaikan DPT soft copy kepada partai politik peserta Pemilu 2024 dan juga Bawaslu," kata Hasyim kepada wartawan lewat keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Kendati begitu, dia melanjutkan, tim KPU bersama Gugus Tugas Keamanan Siber sedang bekerja menelusuri atau menginvestigasi kebenaran dugaan kebocoran data pemilih tersebut. Gugus tugas terdiri atas Badan Siber Sandi Negara (BSSN), Cybercrime Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kemenkominfo.