Rabu 29 Nov 2023 14:42 WIB

'Jika Jimbo Bisa Retas Laman KPU dan Curi DPT, Hasil Rekap Suara Pemilu Juga Bisa Diubah'

Jimbo mengaku mendapatkan 204 juta data pemilih dengan cara meretas situs KPU.

Red: Andri Saubani
Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) berjaga saat persiapan untuk pendaftaran bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia di kantor KPU, Jakarta, Rabu (18/10/2023). (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) berjaga saat persiapan untuk pendaftaran bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia di kantor KPU, Jakarta, Rabu (18/10/2023). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febryan A, Antara

Sebanyak 204 juta data pemilih Pemilu 2024 yang dikelola Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI diduga berhasil dicuri oleh peretas atau hacker. Pelaku diduga mendapatkan data lengkap pemilih itu dengan cara meretas situs KPU RI. Kini, peretas itu sedang berupaya menjual data tersebut seharga miliaran rupiah.

Baca Juga

Sebagai gambaran, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) adalah sebanyak 204.807.222 orang. Adapun jumlah data pemilih yang diduga berhasil diretas sebanyak 204.807.203 data unik.

"Jumlah ini hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT KPU," kata Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, lewat keterangan tertulisnya, Selasa (28/11/2023).