Jumat 01 Dec 2023 22:44 WIB

PMI Manufaktur Indonesia Naik Tipis, Masih Ekspansi pada November 2023

Posisi tersebut menunjukkan kenaikan lebih cepat pada kondisi sektor manufaktur.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi industri manufaktur Indonesia.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi industri manufaktur Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- S&P Global mengumumkan, Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia menguat ke level 51,7 pada November 2023. Angka itu naik 0,2 poin dari posisi pada bulan lalu yang di 51,5.

Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence Jingyi Pan menjelaskan, posisi tersebut menunjukkan kenaikan lebih cepat pada kondisi sektor manufaktur. “Data PMI November menunjukkan, sektor manufaktur Indonesia terus berekspansi, meski data headline terkini 51,7 masih di bawah rata-rata kuartal III 2023 yaitu 53,2,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (1/12/3023).

Baca Juga

Jingyi menuturkan, tingkat kepercayaan bisnis naik dibandingkan bulan sebelumnya. Hanya saja masih di bawah rata-rata jangka panjang.

Baginya, sangat penting mengamati berbagai tanda perlambatan. Walau perusahaan manufaktur terlihat optimis kondisi akan membaik pada bulan-bulan mendatang. 

Kabar baiknya, kata dia, pertumbuhan output mengalami percepatan. Sebagian ditopang oleh perbaikan pada tenaga kerja.

“Sementara tekanan harga semakin intensif. Tingkat inflasi biaya input dan harga output masih belum melampaui rata-rata masing-masing,” jelas dia.

S&P Global memaparkan, pesanan baru yang akan datang untuk barang produksi Indonesia kembali naik pada November 2023. Itu didukung oleh perbaikan kondisi permintaan dan ekspansi basis pelanggan.

Meski begitu, S&P Global menilai tingkat pertumbuhan ini merupakan yang paling lambat pada periode enam bulan dan tergolong sedang secara umum. Itu dipicu oleh menurunnya permintaan asing pada November.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement