REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan petenis nomor satu dunia Rafael Nadal mengumumkan akan kembali ke lapangan di Brisbane bulan depan menjelang Australian Open.
"Halo semuanya, setelah setahun absen dari kompetisi, saatnya untuk kembali. Ini akan diadakan di Brisbane pada pekan pertama Januari. Sampai jumpa di sana," kata juara Grand Slam 22 kali itu dalam sebuah unggahan di media sosial, Jumat (1/12/2023).
Nadal belum pernah bermain sejak kekalahannya di putaran kedua Australian Open Januari lalu karena harus berjuang dengan cedera pinggul selama turnamen yang dimenanginya pada 2009 dan 2022.
"Saya pikir saya tidak pantas berakhir seperti ini," kata Nadal tentang kekalahannya di Melbourne.
Dikutip dari AFP, petenis berusia 37 tahun itu telah menjalani dua kali operasi dan merosot ke peringkat 663 dunia, dan pada September menyatakan bahwa musim 2024 mungkin akan menjadi musim terakhirnya.
Catatan rekornya memenangi Grand Slam juga telah disusul oleh petenis nomor satu dunia asal Serbia Novak Djokovic, yang kini mengoleksi 24 gelar turnamen major.
Nadal sudah mengalami musim 2021 yang kurang baik dengan cedera kaki yang dia alami, dan tersingkir di semifinal French Open setelah kalah dari Djokovic.
"Saya tidak akan memenangi Grand Slam lebih banyak daripada Djokovic, tapi saya akan memiliki kesempatan untuk menikmati permainan saya lagi," kata Nadal bulan lalu. "Saya pikir Novak menjalaninya dengan cara yang lebih intens daripada yang pernah saya jalani. Baginya, akan menjadi rasa frustrasi yang lebih besar jika tidak mencapainya (Grand Slam) dan mungkin itulah sebabnya dia mencapainya.”
Nadal akan berusaha kembali ke turnamen level tertinggi Australia dengan tujuan berlaga di French Open yang telah dimenanginya sebanyak 14 kali.
"Harapan saya adalah tidak kembali menjuarai Roland Garros atau menang (di) Australia, agar masyarakat tidak bingung, semua itu masih jauh," kata Nadal pada September lalu.
"Saya sangat menyadari kesulitan yang saya hadapi, salah satu tidak dapat diatasi, yaitu usia, dan yang lainnya adalah masalah fisik. Apa yang membuat saya berharap adalah bisa bermain lagi, menjadi kompetitif lagi."
Di luar pencarian trofi, Nadal akan berusaha menjalani musim tanpa cedera, yang telah berulang dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami tahu rasa sakitnya tidak akan pernah hilang, tapi saya telah mengambil langkah maju," ujar Nadal dua pekan lalu.
"Sampai saat ini, saya tidak tahu apakah saya bisa bermain tenis lagi suatu hari nanti, dan sekarang saya dengan tulus berpikir hal itu akan terjadi."
Nadal, yang telah memenangi 92 gelar, harus menjalani musim terakhir yang intens, dengan Grand Slam dan Olimpiade, di mana ia memenangi medali emas tunggal di Beijing pada 2008 dan medali emas ganda di Rio pada 2016.
"Saya belum bermain selama setahun," kata petenis Spanyol itu.
"Kesuksesan pribadi sering kali lebih bermanfaat dibandingkan kesuksesan umum. Harapannya adalah saya bisa bermain lagi. Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi."
"Naluri saya mengatakan akan sangat sulit untuk kembali ke level tenis yang bagus. Jika saya tidak memiliki harapan untuk mencoba menjadi kompetitif, saya tidak akan melakukan semua yang telah saya lakukan selama beberapa bulan terakhir di usia saya dan setelah karier yang panjang," ujar Nadal.
"Tahun-tahun berlalu. Harapan saya adalah saya bisa bermain lagi, dan itu sangat memuaskan saya secara pribadi."