Ahad 03 Dec 2023 19:29 WIB

Rahasia Mengapa Hujan Termasuk Salah Satu Rahmat dan Ini yang Disunnahkan Dibaca

Hujan termasuk salah satu perkara gaib yang dirahasiakan Allah SWT

Rep: Imas Damayanti, Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Pengendara melintasi genangan banjir di kawasan Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023). Kawasan tersebut kerap dilanda banjir akibat drainase yang buruk saat intensitas curah hujan yang tinggi. Genangan banjir tersebut mengganggu akses lalu lintas dan merendam sebagian kawasan Pasar Gedebage.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pengendara melintasi genangan banjir di kawasan Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023). Kawasan tersebut kerap dilanda banjir akibat drainase yang buruk saat intensitas curah hujan yang tinggi. Genangan banjir tersebut mengganggu akses lalu lintas dan merendam sebagian kawasan Pasar Gedebage.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketika hujan turun, umat Muslim dilarang mencelanya. Sebaliknya, umat Islam kerap ditekankan bahwa hujan adalah bagian dari rahmat Allah. Mengapa demikian?  

Pakar Ilmu Alquran, KH Ahsin Sakho, mengatakan semua alam semesta akan merasa senang jika ada orang yang beristighfar kepada Allah SWT sehingga alam itu akan bergerak memberikan kebaikan kepada orang yang senantiasa beristighar. 

Baca Juga

Maka jika orang tersebut mendapat kesusahan, maka dianjurkan baginya untuk beristighfar. 

“Dan pintu langit akan terbuka akan menurunkan rahmat Allah SWT, anugerah, dengan banyaknya harta. Bagaimana caranya?,” ujari Kiai Ahsin dalam kajian live streaming di Ahsin Sakho Center. 

Dia menjelaskan, pertama, Allah SWT menurunkan hujan, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, tumbuhan akan mengeluarkan padi-padian atau buah-buahan, kalau masyarakat sudah diberikan makanan dan minumannya, dia akan segar dan mencari pasangannya lalu mendapatkan keturunan. “Urutannya seperti itu," ujar dia. 

Menurut Kiai Ahsin, orang yang senantiasa beristighfar dan merasa memiliki dosa, Allah amat menyukainya. Bukan saja Allah SWT, kata beliau, bahkan alam semesta ikut senang dan kemudian bergerak memberikan kebaikan-kebaikan kepada orang yang beristighfar.

Doa menekankan, yang terpenting saat seseorang membaca istighfar itu adalah senantiasa dia merasakan bahwa dirinya adalah hamba Allah SWT yang benar-benar berdosa sehingga nanti Allah SWT akan membuka pintu-Nya dan mengampuni dosa-dosanya. 

“Jika seandainya dosamu itu sampai ke mega langit, dan kamu meminta ampunan pada Allah SWT, Allah SWT pasti akan terbuka mengampuni dosa-dosa hamba-Nya,” kata Kiai Ahsin.  

Kiai Ahsin menjelaskan, terdapat puluhan cara agar manusia bisa mendapatkan ampunan dari Allah SWT sehingga tidak diperkenankan bagi umat Islam untuk berlaku pesimistis, dan tidak diperkenankan pula bagi manusia untuk menganggap dirinya tidak mempunyai dosa. Seharusnya dalam keadaan appaun, kata Kiai Ahsin, umat Islam senantiasa mengingat Allah SWT dan beristighfar. 

Baca juga: Penjelasan Alquran Mengapa Bangsa Yahudi Kerap Membuat Kekacauan

 

Bahkan dalam hal ini menurutnya, Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam untuk senantiasa beristighfar. Sebab Allah SWT telah berjanji bagi mereka yang beristighfar: 

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا “”Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Mahapengampun."(QS Nuh ayat 10). 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement