Senin 04 Dec 2023 20:05 WIB

Jelang Debat, Gibran Minta Masukan Ahli dan Influencer

Debat perdana itu akan digelar di Kantor KPU RI, Jakarta pada 12 Desember 2023.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka bersama mantan atlet legendaris Indonesia, Taufik Hidayat berkaitan bulutangkis di GBK Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (4/12/2023).
Foto: Republika/Febryan A
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka bersama mantan atlet legendaris Indonesia, Taufik Hidayat berkaitan bulutangkis di GBK Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (4/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengaku telah meminta masukan kepada sejumlah pihak untuk menghadapi debat capres dan cawapres resmi yang digelar KPU RI. Dia salah satunya meminta masukan kepada ahli untuk menghadapi debat perdana dengan tema hukum hingga demokrasi itu.

"Tidak harus dari para ahli ya (meminta masukan). Dari ahli, dari pakar ada, dari masukan-masukan dari masyarakat juga kami tampung semua ya untuk bahan debat nanti," kata Gibran kepada wartawan usai main bulutangkis di GBK Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (4/12/2023) malam.

Baca Juga

Putra sulung Presiden Jokowi itu mengaku juga meminta masukan kepada pemengaruh atau influencer dan kalangan anak muda. Ada banyak inovasi baru yang muncul dari mereka.

"Kemarin kita bertemu dengan para influencer, Gen Z, milenial, banyak sekali masukan-masukan baru, maksudnya untuk inovasi-inovasi ke depan untuk menghadapi tantangn-tantangan zaman," kata Wali Kota Solo itu.

Tema debat perdana adalah hukum, HAM, pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi. Debat perdana itu akan digelar di Kantor KPU RI, Jakarta pada 12 Desember 2023. Namun, KPU belum memutuskan apakah debat perdana itu adalah debat antar capres atau debat antar cawapres. 

KPU RI sebelumnya menyebut, dalam debat capres ataupun debat cawapres, pasangan capres-cawapres selalu hadir. Hanya porsi bicaranya saja yang dibedakan. Dalam debat cawapres, porsi berbicara terbanyak adalah cawapres. Begitu pula sebaliknya. Format ini jelas berbeda dengan debat Pilpres 2019 karena ada satu kali debat yang khusus dihadiri oleh cawapres saja.

Format baru tersebut belakangan ditentang oleh tim pemenangan pasangan capres-cawapres Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Mereka menganggap, format debat berdampingan itu menguntungkan salah satu pasangan capres-cawapres.

Adapun Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengaku menerima saja apapun format debat yang diputuskan oleh KPU. TKN menegaskan bahwa Prabowo dan Gibran siap untuk berdebat. Khusus untuk debat cawapres, TKN bahkan bersedia jika digelar menggunakan bahasa Inggris.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya