Jumat 08 Aug 2025 12:03 WIB

Ada Spanduk Penolakan di Yogyakarta, Dedi Mulyadi Menepis: Bukan Menolak,Tapi Menyambut Sukaria

Dedi Mulyadi menegaskan bahwa larangan study tour untuk melindungi warga.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Foto: Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mempersilahkan pekerja pariwisata yang bakal kembali melaksanakan demonstrasi terkait larangan studi tur. Namun, ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut dikeluarkan untuk melindungi masyarakat.

"Ya nggak apa-apa, dipersilahkan saja. Tetapi kan bahwa keputusan gubernur itu kan untuk melindungi masyarakat," ucap Dedi belum lama ini.

Baca Juga

Terkait adanya spanduk penolakan terhadap dirinya saat berkunjung ke Yogyakarta, Dedi mengaku masyarakat menyambutnya dan tidak ada yang menolak. Ia melihat tingkat kunjungan wisatawan ke Yogyakarta pun naik.

"Dan ingat lho, ketika kemarin ada yang pasang spanduk di Yogyakarta seolah-olah masyarakat di sana menolak saya, ketika saya datang bukan menolak, menyambut dengan sukaria dan bahagia," kata dia.

Ia menyebut objek wisata di Yogyakarta yang dilihatnya masih penuh oleh wisatawan. Dedi pun menegaskan agar kegiatan wisata tidak boleh mencederai dirinya.

"Bahwa industri pariwisata tidak boleh mencederai dirinya. Apa itu? Yang berkunjung wisata adalah orang masyarakat yang berwisata, yang punya kemampuan ekonomi atas keinginannya sendiri," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement