Selasa 05 Dec 2023 06:49 WIB

Polisi Pakistan Tangkap 17 Orang Terkait Penembakan Bus

Penembakan tersebut menewaskan 10 orang dan melukai 25 orang lainnya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
polisi di Pakistan menangkap sedikitnya 17 tersangka dalam penembakan bus pada akhir pekan lalu yang menewaskan 10 orang dan melukai 25 orang lainnya (foto ilustrasi)
Foto: EPAEPA-EFE/FAYYAZ AHMAD
polisi di Pakistan menangkap sedikitnya 17 tersangka dalam penembakan bus pada akhir pekan lalu yang menewaskan 10 orang dan melukai 25 orang lainnya (foto ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Pihak berwenang Pakistan mengatakan polisi di Pakistan menangkap sedikitnya 17 tersangka dalam penembakan bus pada akhir pekan lalu. Penembakan itu menewaskan 10 orang dan melukai 25 orang lainnya.

Kepala polisi Gilgit Baltistan Shah Wali Pasukan keamanan menggerebek beberapa daerah di wilayah Gilgit Baltistan utara dan menangkap para tersangka, yang saat ini sedang diinterogasi.

Baca Juga

Ia menambahkan jumlah korban tewas akibat serangan tersebut bertambah menjadi 10 orang pada Senin (4/12/2023). Ketika seorang korban yang mengalami luka kritis meninggal dunia di rumah sakit.

Bus tersebut membawa penumpang dari Gilgit ke kota Rawalpindi ketika ditembaki, menyebabkan pengemudi kehilangan kendali dan menabrak sebuah truk, yang kemudian terbakar. Kedua pengemudi tewas di tempat.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.  Namun dalam pernyataanya, Ahad (3/12/2023) Taliban Pakistan, yang juga dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan atau TTP membantah terlibat dalam penembakan tersebut.

TTP adalah kelompok yang terpisah tetapi bersekutu dengan Taliban Afghanistan, yang merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021 ketika pasukan AS dan NATO berada pada tahap akhir penarikan mundur dari negara itu. Kelompok ini mengobarkan pemberontakan di Pakistan selama 15 tahun terakhir.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement